Suara.com - Media sosial dibuat heboh oleh beredarnya foto penampakan badan pesawat Garuda Indonesia bergambar foto mantan Capres nomor urut 2 pada Pilpres 2019, Prabowo Subianto.
Foto tersebut merupakan hasil suntingan para pendukung Prabowo Subianto. Foto hasil editan tersebut diunggah oleh akun Twitter @hello_anna.
Potret itu menjadi wujud kekecewaan para pendukung yang tidak terima dengan nama Presiden Jokowi diabadikan pada badan pesawat Garuda Indonesia.
"Emang situ aja yang bisa?" tulis akun tersebut seperti dikutip Suara.com, Selasa (9/7/2019).
Dalam foto tersebut tampak bagian samping badan pesawat Garuda Indonesia. Awalnya di badan pesawat tersebut tertulis "Terima kasih Pak Jokowi, doakan kami menjadi Haji yang mabrur. One Family, One Nation, One Garuda Indonesia".
Tulisan tersebut dihilangkan kemudian diganti dengan foto Prabowo Subianto. Di samping foto tersebut tertulis "Prabowo Subianto kami bangga menjadi bagian dalam perjuanganmu".
Sejak diunggah, foto tersebut mendadak viral dan menjadi sorotan warganet. Banyak warganet yang menilai bila para pendukung Prabowo Subianto belum bisa move on dari kekalahan Pilpres 2019.
"Hati-hati Garuda bisa melaporkan penyebar gambar ini karena dianggap hoaks. Saya rasa di sini tidak lagi mengenal satire dan humor," kata Mustofa Nahrawardana @tofagarislurus.
"Membenci itu ibarat seperti minum racun setiap hari tetapi berharap orang lain yang mati," ujar @denisha_tralala.
Baca Juga: Komentari Tulisan Jokowi di Pesawat Garuda, Admin Partai Gerindra Di-bully
"Pffft si mbak masih aja jadi penyembah Prabowo hahaha," ungkap @lajoya105.
"Ya Allah editannya maksa banget," kata @skuitwot.
"Terniat amat ya ditulis namanya, salut sama pendukung wowo yang terampil begini. Siap-siap kalau dituntut airline itu loh jeng. Btw apa wowo yang berhasil mendapatkan tambahan kuota haji untuk negara kita? Wait, keberhasilan Wowo apa sih ya?" tutur @octania_.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO