Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan kesiapannya memimpin tim untuk memulangkan keluarga mantan anggota ISIS dari Suriah apabila sudah ada keputusan terkait hal tersebut.
“Keputusan belum ada, tapi kami sudah mulai melihat dan menginventarisasi berbagai hal terkait masalah itu," ujar Kepala BNPT, Komjen Pol Suhardi Alius, dalam diskusi bertema “Para Pengejar Mimpi ISIS: Layakkah Mereka Kembali”, di Jakarta, Selasa (9/7/2019).
Ia mengatakan sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam penanggulangan terorisme di Indonesia, BNPT akan memberikan saran terkait pemulangan keluarga mantan anggota ISIS.
Ia menekankan apabila sudah ada keputusan pemulangan, BNPT akan membentuk satuan tugas dengan melibatkan Kementerian Luar Negeri, BIN, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, dan Kepolisian Indonesia.
"Lihat saja siapa yang berangkat, tapi yang memimpin kami usulkan BNPT, dimana kami sudah ada Satgas FTF (Foreign Terrorist Fighters)," kata dia.
Dengan satuan tugas ini, BNPT akan mengkoordinasikan kementerian dan lembaga terkait tersebut ihwal peran masing-masing, baik di Suriah maupun di Indonesia. Dengan demikian, BNPT dapat menghitung segala risiko terkait pemulangan keluarga mantan anggota ISIS.
“Ini bukan sekadar memulangkan orang, tetapi juga terkait ideologi mereka yang sudah keras dan bagaimana mereduksi itu, bagaimana perlakuannya. Itu harus kita pikirkan secara baik," ujarnya.
Sementara itu terkait masalah pemahaman agama, dia mengatakan, BNPT akan melibatkan dan meminta pendapat para ulama baik dari NU, Muhammadiyah, atau ormas lain Islam yang bisa berkontribusi.
Yang penting, kata dia, BNPT bisa mengidentifikasi, dan mengelompokkan keluarga mantan anggota ISIS itu berdasarkan sejauh mana mereka terpapar ideologi radikal, sehingga BNPT akan bisa membuat langkah yang tepat.
Baca Juga: Legislator: Penanganan Mantan ISIS Harus Humanis
“Bagaimana kita memberikan obat, kalau kita tidak tahu mendiagnosa penyakit. Mudah-mudahan kita bisa membuat konsep yang pas, sebelum presiden membuat keputusan politik,” kata dia.
Dari informasi yang didapat, dalam kamp pengungsian di Suriah, terdapat lebih dari 120 warga Indonesia yang terdiri dari perempuan dan anak-anak. Rencananya Satgas FTF BNPT akan terus melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait masalah ini.
“Yang pasti penanganan masalah ini jangan sampai menimbulkan polemik, apalagi banyak kerawanan yang harus kita pertimbangkan,” jelas mantan Kabareskrim Polri itu.
Adapun terkait proses pengadilan yang dijalani para simpatisan ISIS itu, dia memandang sebaiknya mereka diadili di Suriah.
“Berani berbuat berani bertanggungjawab. Kalau diproses di sini pasti bermasalah juga, tapi mereka tetap harus bertanggungjawab, terutama dari segi hukum,” kata dia. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut