Suara.com - Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) terkait kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan telah memeriksa sejumlah jenderal aktif. Salah satunya adalah Komisiaris Jenderal Polisi M. Iriawan.
Hendardi mengatakan, pemeriksaan terhadap Iriawan telah lama dilakukan. Pemeriksaan dilakukan saat pria yang akrab disapa Iwan Bule tersebut menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya.
"Iya, sudah lama diperiksa sebagai saksi, hasilnya diumumkam pekan depan" ujar Anggota TGPF Hendardi saat dihubungi Suara.com, Rabu (10/7/2019).
Saat disinggung lebih jauh terkait materi pemeriksaan terhadap Iriawan, Hendardi tidak mau menerangkan secara merinci. Sebab, hasil investigasi yang telah berjalan enam bulan akan di sampaikan ke publik pekan depan.
"Menyangkut proses dan hasil penyelidikan TGPF baru minggu depan bisa diumumkan," singkatnya.
Sebelumnya TGPF Hermawan Kiki Sulistyo menyebut, ada tiga jenderal aktif yang turut diperiksa terkait penyelidikan kasus teror air keras yang menimpa penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Namun, saat itu Hermawan tak membeberkan nama jenderal yang sudah dimintaiketerangannya.
“Saya ketua tim investigasi kerusuhan Mei 1998, pada waktu itu memeriksa 15 jenderal. Pada kasus ini juga ada jenderal bintang tiga yang diperiksa,” kata Hermawan di Mabes Polri, Selasa (9/7/2019).
Hermawan mengatakan, tiga jenderal tersebut diperiksa merujuk pada penyelidikan yang telah dilakukan. Terkait pengusutan kasus penyiraman air keras, ia mengklaim bekerja secara independen.
Diketahui, Novel Baswedan diserang oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai salat Subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Baca Juga: Perwakilan Polri Mau Diperiksa soal 22 Mei, 4 Hal Ini yang Digali Ombudsman
Namun hingga kekinian polisi belum bisa mengungkap pelaku yang telah merusak mata kiri Novel akibat tersiram air keras.
Berita Terkait
- 
            
              Novel Baswedan: Ungkap Kejahatan Jalanan Harus Dimulai dari Pelaku Lapangan
 - 
            
              Polri Belum Ada Rencana Perpanjang Masa Kerja TGPF Kasus Novel Baswedan
 - 
            
              Amnesty Internasional Desak Kasus Novel Diusut Hingga Pelaku Ditemukan
 - 
            
              Pegawai KPK Minta Jokowi Ambil Alih Kasus Novel dari Tim Satgas Polri
 - 
            
              Sekalian, Amnesty Bahas Kasus Novel Baswedan dengan Kapolda Metro
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Prabowo Pasang Badan Soal Utang Whoosh: Jangan Dipolitisasi, Nggak Usah Ribut-ribut!
 - 
            
              Puan Maharani: Negara Harus Permudah Urusan Rakyat, Bukan Persulit!
 - 
            
              Gebrakan Ambisius Prabowo: Whoosh Tembus Banyuwangi, Pasang Badan Soal Utang
 - 
            
              Prabowo Akhirnya Bicara Soal Polemik Whoosh: Saya Tanggung Jawab Semuanya!
 - 
            
              Makin Beringas! Debt Collector Rampas Mobil Sopir Taksol usai Antar Jemaah Umrah ke Bandara Soetta
 - 
            
              Dari Logo Jokowi ke Gerindra: 5 Fakta Manuver Politik 'Tingkat Dewa' Ketum Projo Budi Arie
 - 
            
              Said Abdullah PDIP Anggap Projo Merapat ke Prabowo Strategi Politik Biasa, Ada 'Boncengan' Gibran?
 - 
            
              7 Fakta Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Harta Cuma Rp4,8 Miliar
 - 
            
              Menerka Siasat Budi Arie: Projo 'Buang' Muka Jokowi, Merapat ke Prabowo Demi Nikmat Kekuasaan?
 - 
            
              Ancaman Banjir di Depan Mata, Begini Kesiapan Pemprov DKI Hadapi Cuaca Ekstrem hingga Februari 2026