Suara.com - Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean dan Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade, terlibat adu argumen sengit di media sosial.
Keduanya memperdebatkan persoalan pembebasan sejumlah pendukung yang tersandung kasus selama Pilpres 2019.
Awalnya, Ferdinand Hutahaean melalui akun Twitter miliknya @ferdinandhaean2 mengomentari pernyataan Andre Rosiade di media televisi swasta mengenai desakan terhadap Presiden Jokowi untuk menyelesaikan kasus selama Pilpres 2019 bergulir.
Ferdinand Hutahaean meminta agar kepolisian dengan tegas menolak permintaan tersebut.
Sebab, hal itu akan menjadi catatan buruk bagi polisi yang mempermainkan kasus demi politik.
"Jika masalah hukum itu jadi bagian yang dijual oleh @andre_rosiade untuk membenarkan langkah zigzag politik Gerindra dan Prabowo, SAYA MENDUKUNG POLRI @DivHumas_Polri untuk menolaknya karena nanti akan jadi catatan buruk sejarah dan menjadi pembenaran bahwa Polri mempermainkan kasus demi politik," kata Ferdinand Hutahaean seperti dikutip Suara.com, Senin (15/7/2019).
Tak lama, Andre Rosiade menanggapi cuitan Ferdinand Hutahaean tersebut. Ia menyindir Ferdinand Hutahaean hanya bisa nyinyir dan menunggu jatah menteri tanpa memberikan solusi atas berbagai kasus yang menimpa para pendukung.
"Bro kan kadiv hukum dan advokasi, tunjukkan dong, bantu relawan dan pendukung yang masih bermasalah. Jangan hanya bisa nyinyir dan mikirin jatah menteri aja bro," ujar Andre Rosiade.
Tak terima disindir oleh Andre Rosiade, Ferdinand Hutahaean langsung bereaksi. Ia membantah bila partainya mengais jabatan menteri dan menyerahkan kasus para pendukung sepenuhnya kepada pihak kepolisian yang berwenang.
Baca Juga: Angka Kemiskinan di Indonesia Terus Turun Berkat Kartu Sakti Jokowi
"Nyinyir? Janganlah gunakan narasi yang menunjukkan diri sendiri. Kami juga tak mikirin jatah menteri tapi sedang memikirkan agar luka dan kerusakan bangsa pasca pilpres segera teratasi dan kita menatap Indonesia ke depan. Soal masalah hukum, biarkan Polri menyelesaikan dengan cara hukum," tegas Ferdinand Hutahaean.
Balasan dari Ferdinand Hutahaean tersebut kembali ditanggapi oleh Andre Rosiade. Ia menyebut bila rakyat butuh aksi nyata, bukan hanya sekedar nyinyir tanpa berbuat apapun.
"Mikir melulu bro. Rakyat butuh langkah kongkret. Aksi nyata. Kami terus bekerja. Ahamdulillah sudah hampir 200 yang bebas. Insya Allah akan terus bertambah. Bukan sekedar nyinyir tapi enggak berbuat apa-apa," ungkap Andre Rosiade.
Untuk diketahui, Partai Gerindra meminta agar kasus yang membelit para pendukungnya selama Pilpres 2019 bisa diselesaikan sehingga para pendukungnya bisa bebas.
Permintaan tersebut disebut-sebut menjadi salah satu syarat yang diajukan oleh tim Prabowo Subianto dalam rekonsiliasi bersama Jokowi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Akhirnya Ambil Alih Kasus Korupsi Petral dari Kejagung, Apa Alasannya?
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB