Suara.com - Zakir Naik, Pengkhotbah asal India, memicu kemarahan warga Malaysia yang notabene merupakan negara tempat persembunyiannya setelah menjadi tersangka kasus penipuan dan pencucian uang.
Warga Malaysia mengecam pseudo-saintis (orang yang berlagak sebagai ilmuwan) tersebut karena menyarankan semua etnis China diusir dari Negeri Jiran tersebut.
Tak hanya warga Malaysia, pemerintah setempat juga mengecam dan tengah mempertimbangkan membatalkan izin tinggal Zakir Naik di negara tersebut.
Pada hari Rabu (14/8/2019), empat menteri menyarankan kepada Perdana Menteri Mahathir Mohamad dalam rapat kabinet untuk mendeportasi Zakir Naik karena seruan rasialisnya tersebut.
"Kami telah menyatakan posisi kami bahwa tindakan harus diambil: Zakir Naik seharusnya tidak lagi diizinkan untuk tetap berada di Malaysia," kata Menteri Komunikasi dan Multimedia Gobind Singh Deo.
Sementara Menteri Sumber daya Manusia Malaysia M Mulasegaran menegaskan, “Kami sudah menyarankan perdana menteri untuk mengusir orang itu.”
"Perdana Menteri telah memperhatikan kekhawatiran kami. Kami menyerahkan kepadanya untuk mempertimbangkan posisi dan memutuskan secepat mungkin apa yang akan dilakukan untuk menangani masalah tersebut," kata keduanya dalam pernyataan resmi.
Sumber yang didapat Al Jazeera yang mengetahui tentang rapat kabinet itu mengatakan PM Mahathir sudah menegaskan, “Akan menyelesaikan masalah itu.”
Zakir Naik, yang diberikan izin tinggal permanen di Malaysia oleh pemerintah sebelumnya, telah tinggal di negara itu selama tiga tahun terakhir.
Baca Juga: India Desak Malaysia Ekstradisi Pengkhotbah Muslim Zakir Naik
Dia memicu protes publik atas komentarnya baru-baru ini, bahwa umat Hindu di negara Asia Tenggara memiliki "hak 100 kali lebih banyak" daripada minoritas Muslim di India, dan bahwa mereka mendukung "perdana menteri India dan bukan perdana menteri Malaysia".
'Sudah cukup'
Naik juga membidik komunitas Tionghoa di negara itu, ketika menyerukan agar etnis China di Malaysia angkat kaki keluar negeri.
Zakir tanpa malu menyebut etnis China di Malaysia adalah “tamu”.
"Kamu tahu, seseorang memanggilku tamu. Jadi aku berkata, sebelum aku, orang Cina adalah tamu. Jika kamu ingin tamu baru pergi dulu, minta tamu lama untuk kembali," kata Naik.
"Orang Cina tidak dilahirkan di sini, kebanyakan dari mereka. Mungkin generasi baru, ya," kata Naik dalam sebuah forum di negara balian Kelantan, 8 Agustus.
Berita Terkait
-
Kejutan, Malaysia Bantai Australia di Piala AFF U-18 2019
-
Bagus, Negara Ini Menghukum Pemotor yang Dahului dari Kiri!
-
Pak Presiden Ngevlog, Mejeng di Rolls-Royce, dan Selamat Idul Adha!
-
Dari Kabin Proton Persona, Presiden Joko Widodo Nge-Vlog
-
Paksa Bocah Laki-Laki ke Toilet, Pria 23 Tahun Minta Kemaluan Disentuh Kaki
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Apa Saja Isi Tuntutan Demo Nepal? Bikin Presiden dan Perdana Menteri Mundur
-
Aliansi Ibu Indonesia: Ibu Pertiwi Berduka Akibat Kebijakan Elit dan Kekerasan Negara
-
5 Fakta Viral Jukir Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Patok Parkir Rp 30 Ribu, Ini Respon Wali Kota!
-
Pramono Anung Ungkap Reaksi Spontan Pasca Ojol Affan Tewas Dilindas Rantis Brimob
-
Geger! Fadhil Zon Digugat ke PTUN Jakarta soal Pernyataan Kontroversial Peristiwa Mei 1998
-
Pemerintah Tolak Tim Investigasi Independen Kasus Kematian Demo, Yusril: Proses Hukum Sudah Jalan
-
'Jangan Percaya IMF!' Ucapan Lama Menkeu Purbaya Sardewa Kini Jadi Bumerang?
-
Keterlibatan Pelajar Berunjuk Rasa Meningkat: Bukti Kesadaran Dini Melawan Sistem yang Menindas!
-
Detik-detik Pria Berjilbab Rampok Mobil Pajero Sport di Bandara
-
Soal 17+8 Tuntutan Rakyat, Jusuf Kalla: Memang Perlu Ada Perubahan, Kesejahteraan hingga Keadilan