Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut pemerintah melakukan moratorium peluasan lahan hutan dan gambut untuk menjadi ladang kelapa sawit. Hal itu dilakukan untuk menghentikan laju alih fungsi kawasan hutan serta gambut.
Pernyataan JK tersebut disampaikan saat menerima Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (5/9/2019).
Dalam forum tersebut, seorang kader HMI asal Kalimantan mengeluhkan kondisi daerahnya yang semula asri karena hutannya masih lebat, kini harus hilang dan digantikan dengan ladang pohon sawit.
JK mengakui, keberadaan ladang kelapa sawit tersebut memiliki dampak negatif. Hak Pengusahaan Hutan (HPH) sebagai pihak yang berwenang sejatinya mengubah kawasan hutan menjadi ladang sawit yang luasnya pun tidak sedikit.
"Soal sawit memang yang merusak hutan itu HPH jaman dulu, sawit juga iya. Memang sudah dirusak dengan HPH," kata JK.
JK menjelaskan produksi dari ladang kelapa sawit itu diekspor. Agar bisa terus ekspor, maka paling tidak ada 25 juta orang yang bekerja di sektor sawit.
Karena melihat banyaknya jumlah pekerja yang bergelut di dunia sawit, menurut JK, lahan untuk pohon sawit pun dirasanya tidak perlu lagi ditambah. Dengan demikian pemerintah pun memberhentikan peluasan ladang sawit.
"Pemerintah menyetop peluasan jadi tidak ada boleh gambut dipakai untuk sawit, moratorium peluasan atau lahan untuk sawit. Itu berpengaruh. Karena itu masing-masing pentingnya memelihara lingkungan," katanya.
Baca Juga: Sawit Dicibir Sejak Tanam Tapi Dinikmati Hingga Tetes Terakhir
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Organisasi Kesehatan Kritik Rencana Menkeu Tidak Naikkan Cukai Rokok 2026: Pembunuhan Rakyat!
-
Hariati Sinaga Kritik Sistem Kapitalis yang Menghalangi Kesetaraan
-
Ramai Aspirasi Pemekaran, NasDem Desak Pemerintah Segera Terbitkan PP DOB
-
Prabowo Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila, Lanjut Tinjau Monumen Pancasila Sakti
-
Pemprov DKI Bangun Dua Kantor Kelurahan Hasil Pemekaran Kapuk, Kejari Jakbar Ikut Kawal Anggaran
-
Tren Penindakan Korupsi 2024 Anjlok, Kerugian Negara Justru Meroket
-
DPR Desak Pemerintah Gerak Cepat Tangani Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo
-
Perempuan Masih Jadi Objek Politik? Kritik Pedas Mahasiswi untuk Demokrasi Indonesia
-
Cuaca Hari Ini: Hujan Merata di Kota-kota Besar Jawa dan Sumatera
-
Pengacar Arya Daru Pangayunan Minta Polisi Dalami Sosok Vara dan Dion, Siapa Dia?