Suara.com - Berdasarkan hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Jawa Barat Tahun 2018, 20 kabupaten/kota masuk zona hijau (sangat tinggi) dan 6 kabupaten/kota masuk zona kuning (tinggi).
Satu kabupaten lain, yakni Pangandaran, belum masuk tahap penialian kinerja, karena syarat penyelenggaraan pemerintahan, yakni berjalan tiga tahun, belum terpenuhi.
"Untuk Jawa Barat, dari 27 (kokab) hanya 26 yang dinilai tahun lalu, karena Pangandaran syaratnya tiga tahun penyelenggaraan pemerintahan secara umum, maka baru tahun ini akan dinilai," kata Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, saat ditemui usai menerima Tim Nasional EKPPD Tahun 2019 dan Tim Pemetaan Kapasitas Pemerintah Daerah di Gedung Sate, Kota Bandung, Jabar, Selasa (10/9/2019).
"Dari 26 yang diperiksa, 20 sudah masuk zona hijau (sangat tinggi), yang enam zona kuning atau tinggi," tambahnya.
Menurut Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, ada sedikit persoalan yang membuat 6 kabupaten/kota berstatus tinggi.
"Dalam perhitungan, kalau ada masalah, langsung kena penalti. Nah, penalti itu yang membuat (kabupaten/kota), yang tadinya ada di zona hijau (sangat tinggi), menjadi hanya tinggi (zona kuning) saja," katanya.
Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar sendiri telah melakukan beberapa langkah untuk mengoptimalkan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah. Langkah-langkah itu diantaranya: (1) Membangun komitmen bersama dengan kabupaten/kota untuk peningkatan capaian kinerja setiap tahunnya; (2) Rapat koordinasi persiapan penyusunan LPPD dengan tim teknis di tingkat provinsi dan kabupaten/kota; (3) Pendampingan terhadap perangkat daerah dan tim penyusun LPPD kabupaten/kota khususnya dalam melakukan evaluasi mandiri; (4) Menyampaikan dokumen LPPD Tahun 2018 secara tepat waktu kepada pemerintah dan menyampaikan ringkasan LPPD kepada masyarakat melalui media cetak dan elektronik.
Emil mengatakan, hasil evaluasi LPPD akan berbanding lurus dengan komitmen kepemimpinan dari kepala daerahnya. Oleh karena itu, dia mengingatkan kepada Bupati dan Wali Kota agar turun tangan langsung.
"Kualitas penyelenggaraan daerah berbanding lurus dengan kepemimpinan. Saya titip, wali kota atau wakil wali kota, dan bupati atau wakil bupati harus turun. Kalau hanya menunggu laporan dari bawah, percaya sama saya, pasti rangkingnya segitu-segitu saja," kata Emil.
Baca Juga: Ridwan Kamil Resmikan Daerah Irigasi Leuwisapi untuk Irigasi Pertanian
"Tapi kalau pemimpinnya turun langsung, biasanya rankingnya langsung melesat," tambahnya.
Emil mencontohkan, Kabupaten Indramayu, yang mendapat rangking 1 untuk LPPD 2018.
"Tahun ini ranking satunya datang dari yang dulunya ranking di tengah-tengah, melompat ke ranking satu, yaitu Kabupaten Indramayu," ucapnya.
"Apa resepnya? Pak Bupatinya turun langsung, Pak Sekdanya juga, kepala dinas yang tidak disiplin ditahan TPP-nya. Sederhana. Karena LPPD ini urusannya cuman satu, kedisiplinan. Menghargai yang rajin dan memberi sanksi kepada yang malas," imbuhnya.
Untuk itu, kata Emil, Pemdaprov Jabar akan memberikan kenaikan bantuan keuangan bagi daerah yang LPPD-nya baik.
"Saya sudah instruksikan, kalau yang LPPD-nya baik, itu nanti bantuan keuangan provinsi juga naik. Kami ingin menghargai mereka-mereka yang kerja keras," katanya.
Berita Terkait
-
Pemerintahan Ridwan Kamil Fokus pada Transportasi Jabar Juara
-
Ridwan Kamil Bahas Keadilan Fiskal di Depan Para Wali Kota se-Indonesia
-
Wagub Jabar : Haornas Jadikan Momentum Olahraga sebagai Kebutuhan Hidup
-
Beasiswa Jabar Future Leaders 2019, Cetak Pemimpin Masa Depan Jawa Barat
-
Desa Jadi Salah Satu Skala Prioritas Pembangunan di Jawa Barat
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi