Suara.com - Setengah dari 147 Harimau yang diselamatkan tiga tahun lalu dari sebuah kuil Budha di Thailand, dimana mereka dijadikan sebagai objek wisata populer telat mati.
Dikutip Suara.com dari laman Time.com, Selasa (17/9/19), pejabat taman nasional, Patarapol Maneeorn mengungkapkan, bahwa 86 harimau yang mati karena terserang penyakit. Harimau rentan terhadap penyakit karena perkawinan sedarah, yang menyebabkan kelumpuhan laring dan gagal pernafasan.
"Perkawinan sedarah mempengaruhi kelangsungan hidup harimau, sehingga mengakibatkan kecacatan dan kondisi kesehatan yang melemah," kata Patarapol pada konferensi pers.
Lebih dari satu dekade, sebuah kuil yang berada di provinsi barat Kanchanaburi,dikenal sebagai tempat wisata favorit bagi warga Thailand yang ingin memberi makan dan berfoto bersama harimau. Sebelumnya ada kecurigaan adanya perlakuan buruk dan perdagangan satwa liar di tempat ini.
Polisi setempat menemukan kulit dan gigi harimau, serta setidaknya 1.500 jimat dari tulang harimau di kuil tersebut. Mereka juga menemukan 60 bangkai anak harimau yang dimasukkan ke freezer, atau diawetkan dalam toples yang diisi formalin.
Beberapa bagian tubuh harimau, seperti tulangnya populer sebagai obat tradisional di Asia. Selain itu, kulit harimau juga berharga puluhan ribu dolar di Cina.
Patarapol mengungkapkan, bahwa pihak berwenang Thailand akan melakukan yang terbaik untuk merawat sisa harimau yang masih hidup. Pihak berwenang memperkirakan ada sekitar 1.000 harimau di penangkaran di Thailand, tetapi hanya sekitar 200 di alam liar.
Berita Terkait
-
China Open 2019: Fajar / Rian Hanya Perlu 21 Menit Pulangkan Wakil Thailand
-
Tolak Pelayanan Spesial, Lisa BLACKPINK Tuai Pujian
-
Begini Tingkah Lucu Panda Penghuni Taman Safari
-
Antisipasi Gangguan Harimau di Permukiman, BKSDA Aceh Datangkan Pawang
-
PES 2020 Resmi Diluncurkan, Ada Dua Pemain Timnas Indonesia
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana