Suara.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengemukakan upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau dan sejumlah lokasi lain akan menggunakan drone.
Langkah tersebut dilakukan untuk mendapatkan hot spot kebakaran secara real time.
Hadi mengatakan pembaruan titik-titik kebakaran (hot spots) selama ini didapatkan dari pantauan satelit setiap 6 jam sekali. Hal itu, lanjutnya, kurang efektif dalam mendukung upaya pemadaman.
"Pagi-pagi apinya kecil, tapi enam jam kemudian apinya sudah membesar," ujarnya usai ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Rabu (18/9/2019).
Hadi mengatakan tim mitigasi karhutla akan segera mengupayakan penggunaan drone untuk meningkatkan efektivitas pemadaman.
"Kalau (pantauan) drone kan real time."
Selain itu, ujar Hadi, pasukan TNI yang terlibat dalam penanganan karhutla akan dilengkapi dengan ekskavator yang dibutuhkan dalam membuat kanal-kanal di lokasi karhutla untuk mengalirkan air.
"Kanal di tengah hutan yang mulai kecil dibesarkan atau membuat kanal baru apabila wilayah itu tidak ada air," ujarnya.
Hadi melakukan peninjauan lokasi karhutla di Riau selama empat hari belum lama ini dan mengatakan penanganan karhutla sudah efektif dilakukan oleh pasukan pemadam darat yang total jumlahnya 5.800 personil yang terdiri dari 2.200 anggota TNI, 2.200 anggota Polri, dan sisanya personil dari BPBD dan aktivis lingkungan.
Baca Juga: Bayi Meninggal di Banyuasin Bukan Karena Asap Karhutla
Dari pantuan 44 titik api, lanjutnya, semua ditangani oleh pasukan darat dengan melibatkan helikopter.
Hadi mengatakan saat ini sedang diupayakan hujan buatan di sejumlah kawasan mulai dari Sumatera hingga Kalimantan meskipun belum membuahkan hasil yang memuaskan.
"Untuk Sumatra memang belum berhasil hujan buatan, tapi kalimantan sudah ada hujan rintik-rintik," ujarnya.
Hadi mengatakan pemadaman karhutla ditargetkan berhasil sebelum musim hujan tiba yang diperkirakan oleh BMKG akan terjadi pada pertengahan Oktober.
Kontributor : Agus H
Berita Terkait
-
Walhi: Jokowi Pulang, Riau Malah Semakin Sakit
-
Lebih dari 30 Orangutan Terpapar Kabut Asap, Diobati Pakai Nebulizer
-
Dilanda Kebakaran Hutan, Orangutan 'Mengungsi' di Kebun Warga
-
Bayi Meninggal di Banyuasin Bukan Karena Asap Karhutla
-
Cover Anak Dikepung Asap Tak 'Nendang', Radar Sampit Bikin Ilustrasi Jokowi
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?