Suara.com - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jambi sempat menyebut Gubernur Jambi Fachrori Umar abai terhadap rakyatnya terkena dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Menanggapi itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jambi, A Pani Saharudin menyebut pernyataan Walhi Jambi tersebut terlalu berlebihan.
Pernyataan Walhi Jambi tersebut disampaikan ketika Gubernur Fachrori memilih untuk pergi ke luar negeri di saat masyarakat mulai terkena dampak dari kabut asap. Pani menjelaskan bahwa tidak ada maksud dari Fachrori untuk abai bahkan melarikan diri dari masalah.
"Bukan berarti meninggalkan atau lari dari kondisi yang ada. Kan kami-kami yang lain masih ada, beliau di sana juga justru menghadiri undangan dari hari Pramuka Dunia di Amerika," kata Pani saat ditemui di Kantor Kominfo, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (23/9/2019).
"Jadi, enggak benar lah itu Walhi, terlalu berlebihan kalau dikatakan bahwa gubernur tidak peduli . ahkan gubernur sendiri seringkali melakukan pemantauan melalui udara seringkali datang ke kecamatan-kecamatan," sambungnya.
Pani kemudian mengungkapkan bahwa Fachrori selaku gubernur malah sigap dalam menangani masalah karhutla yang terjadi di daerahnya. Ia menyebut pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi pada Maret lalu untuk menghadapi musim kemarau.
Selain itu, Pani juga menyebutkan kepedulian Fachrori dibuktikan ketika ada fenomena hamburan mie atau scaterring mie di Muaro Jambi. Ketika langit di sana berwarna merah, Fachrori datang dan menjalankan salat jumat di sana.
"Bahkan melakukan salat Jumat di sana, beliau kotbah di sana dan memberikan masker dan menyerahkan kepada masyarakat di sana," tandasnya.
Untuk diketahui, Eksekutif Daerah Walhi Jambi, Rudiansyah ikut geram terkait agenda pelesiran Gubernur Jambi, Fachrori Umar ke luar negeri saat warganya menderita kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Baca Juga: Langit Merah di Muaro Jambi, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Rudiansyah juga mendesak Fachrori untuk mundur dari jabatannya kalau memang tidak sanggup untuk melindungi masyarakatnya sendiri.
Rudiansyah mengungkapkan bahwa kondisi di Jambi saat ini masyarakat hanya bisa menggunakan jarak pandang antara 50 sampai 100 meter karena tebalnya kabut asap. Belum lagi indeks kualitas udara (AQI) di Jambi berada di angka 300 dalam artian sudah masuk ke dalam tahap berbahaya.
Akan tetapi, Fachrori disebutkannya tidak peduli dengan kondisi wilayahnya sendiri. Bahkan Rudiansyah menyebut kalau pejabat daerah dari Partai Nasional Demokrat itu malah sedang berada di luar negeri.
"Tidak satu pun statement beliau itu menyampaikan atau mengatakan akan melindungi rakyatnya," kata Rudiansyah di Kantor Walhi Nasional, Jalan Tegal Parang, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2019).
"Ini kan luar biasa seorang kepala daerah yang seharusnya melindungi rakyatnya dalam situasi cuacanya cukup mengkhawatirkan dan mengakibatkan beberapa orang menderita, sakit dan sebagainya, dia (Fachrori) malah jalan-jalan."
Berita Terkait
-
Belum Pengalaman, KLHK Sebut Eksekutor Ganti Rugi Kebakaran Hutan Lamban
-
Lahan Ibu Kota Baru Terdampak Karhutla, Kepala Bappenas: Itu karena Angin
-
Kabut Asap Merembet ke Nias, Warga Diminta Waspada Infeksi Paru-paru
-
Sekelompok Wanita Promosi Syariat Islam Solusi Bencana Asap, Uki PSI Geram
-
Gubernur Jambi Pelesiran ke Luar Negeri, Warganya Dikepung Asap Karhutla
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Hitung Mundur Dimulai? Analis Sebut Kapolri Diganti Usai Hari TNI, Ini Sinyalnya
-
DPRD 'Geruduk' Parkir Ilegal di Jaktim, Dua Lokasi Disegel Paksa, Potensi Pajak Miliaran Bocor
-
'Keterangan Anda Berubah!' Detik-detik Saksi PT Poison Ditegur Hakim di Sidang Sengketa Tambang
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor