Suara.com - Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mendapatkan nobel perdamaian pada Jumat (11/10/2019) menurut laporan dari Straitstimes. Tidak ada yang menyangka ternyata Abiy bukanlah berasal dari keluarga politisi.
Keluarga Abiy Ahmed dulu miskin dan hidup serba kekurangan. Karir dan pencapaiannya terus naik dan begitu tidak terduga.
Meskipun begitu, Abiy Ahmed masih memiliki ancaman di masa depan. Berikut ini Suara.com merangkum perjalanan karir Abiy Ahmed.
1. Berasal dari keluarga miskin
Abiy Ahmed lahir di kota barat Beshasha pada 15 Agustus 1976. Ayahnya merupakan seorang Muslim dan ibu Kristen. Abiy tumbuh dari keluarga miskin.
Saat kecil dia biasa tidur di lantai di sebuah rumah yang kekurangan listrik dan air bersih.
"Kami dulu mengambil air dari sungai," kata Abiy dalam wawancara. Dia bahkan tidak melihat listrik atau jalan aspal sampai kelas tujuh.
2. Kepala organisasi mata-mata Ethiopia
Terpesona dengan teknologi, Abiy remaja bergabung dengan militer sebagai operator radio.
Baca Juga: Telah Dipantau, Alasan Polri Tak Tangkap Abu Rara Sebelum Tusuk Wiranto
Abiy menjadi letnan kolonel sebelum memasuki dunia politik pemerintahan. Dia juga merupakan kepala mata-mata cyber Ethiopia, Agen Keamanan Jaringan Informasi.
3. Perdana menteri
Karir Abiy Ahmed di pemerintahan dimulai saat menjadi anggota Partai ODP yang mengatur wilayah Oromia. Dia kemudian menjadi menteri di ibukota Addis Ababa, dan seorang pejabat partai di daerah asalnya di Oromia.
Terpilihnya Abiy Ahmed sebagai perdana menteri adalah sebuah hal yang tidak terduga. Berawal dari rencana pemerintah untuk memperluas batas administratif ibukota ke wilayah Oromia.
Rencana itu dianggap sebagai perampasan tanah yang memicu protes yang dipimpin oleh Oromo, kelompok etnis terbesar Ethiopia.
Perdana menteri saat itu Hailemariam Desalegn tiba-tiba mengundurkan diri. Partai-partai anggota koalisi justru memilih Abiy untuk menjadi perdana menteri.
4. Raih Nobel Perdamaian
Alasan Abiy Ahmed layak meraih Nobel Perdamaian cukup banyak.
Hanya dalam waktu enam bulan setelah jadi Perdana Menteri, Abiy berdamai dengan musuh bebuyutan Eritrea, membebaskan para pembangkang dari penjara, meminta maaf atas kebrutalan negara, dan menyambut pulang kelompok-kelompok bersenjata di pengasingan yang dicap "teroris" oleh pendahulunya.
Abiy juga ikut perpartisipasi mereformasi ekonomi Afrika.
Tapi tuntutan langsung dari politik Ethiopia mungkin membuat Abiy tidak punya pilihan selain mengalihkan fokusnya. Sebab akan ada pemilihan di bulan Mei mendatang.
Kekerasan etnis telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan Ethiopia mencatat lebih banyak orang terlantar daripada negara lain mana pun. Abiy juga mendapat ancaman lantaran ada kelompok bersenjata yang membunuh para pejabat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
Terkini
-
Aksi Culas Bos Pangkalan Elpiji Terbongkar, Oplos Tabung Gas hingga Raup Rp70 Juta Saban Bulan
-
Singgung Sorotan Negatif Program MBG di Media Sosial, DPR Desak Pemulihan Kepercayaan Publik
-
Dapur MBG Penyebab Keracunan di SDN Gedong Tak Bersertifikat, Komnas PA Tuntut Tanggung Jawab Hukum
-
Anggota DPR Desak 'Rebranding' Program Makan Bergizi: 'Gratis'-nya Dihapus, Konotasinya Negatif
-
22 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan MBG, Pramono Anung Enggan Berkomentar
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam