News / Nasional
Rabu, 01 Oktober 2025 | 17:22 WIB
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris. (tangkap layar/ist)
Baca 10 detik
  • Charles menyatakan keprihatinannya bahwa konten-konten negatif tersebut berpotensi mengikis kepercayaan publik terhadap program MBG.
  • Penggunaan foto Kepala BGN Dadan Hindaya yang banyak beredar di media sosial dengan narasi yang tidak benar juga menjadi sorotan.
  • BGN harus membenahi permasalahan yang ada terutama soal kasus keracunan MBG yang terjadi di berbagai daerah.

Suara.com - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, menyoroti maraknya sorotan negatif terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berseliweran di media sosial.

Hal ini diungkapkannya dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) dan Menteri Kesehatan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Charles menyatakan keprihatinannya bahwa konten-konten negatif tersebut berpotensi mengikis kepercayaan publik terhadap program MBG, bahkan tanpa adanya kampanye penolakan secara langsung.

"Saya rasa kita semua punya media sosial ya, kalau kita buka sosmed hari-hari ini, seperti yang disampaikan Ibu tadi, banyak itu berseliweran konten-konten termasuk ajakan untuk menolak MBG," ujar Charles.

Charles Honoris mengungkapkan bahwa konten-konten negatif tersebut bernariasi dan cenderung memplesetkan singkatan MBG menjadi "Makan Beracun Gratis", "Makan Belatung Gratis", atau "Makanan Berbahaya".

Lebih lanjut, ia juga menyoroti penggunaan foto Kepala BGN, Dadan Hindaya, yang banyak beredar di media sosial dengan narasi yang tidak benar.

"Pak Dadan ini lumayan populer lho Pak sekarang di media sosial, fotonya Banyak beredar gitu kan, ada teksnya kepala BGN ahli serangga makanya bisa ada Belatung gitu kan di nasi MBG, lucu lucu," katanya.

Ilustrasi menu program makan bergizi gratis alias MBG. (ist)

Namun adanya sorotan negatif itu, membuat Charles justru merasa miris.

Untuk itu ia menegaskan, BGN harus membenahi permasalahan yang ada terutama soal kasus keracunan MBG yang terjadi di berbagai daerah.

Baca Juga: Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG

"Tapi ini sedih saya sedih melihat ini. jadi harus ada hal besar yang dirubah harus ada langkah-langkah besar yang dilakukan untuk bisa mengembalikan kepercayaan publik terhadap program MBG ini," pungkasnya.

Load More