Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjelaskan soal rencana pembangunan Kampung Akuarium Penjaringan, Jakarta Utara yang kontroversial.
Menurutnya, rencana tersebut akan dijalankan dengan melibatkan masyarakat setempat.
Anies bahkan mengatakan akan membuat paket khusus terkait rencananya itu. Kampung yang sempat digusur Gubernur DKI Jakarta era sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok itu akan dijadikan kawasan Cagar Budaya dan didirikan rumah lapis.
"Kami nanti akan meluncurkan khusus paket perencanaan untuk kawasan sekitar Kampung Akuarium, penataan di sana sekaligus juga integrasi dengan kawasan Cagar Budaya," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019).
Ia menjelaskan, dalam rencana pembangunannya tidak akan melibatkan pihak luar selain Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan masyarakat setempat. Namun Anies menyebut perencanaannya belum selesai.
"Rancangan kampung akuarium tidak dibuat oleh pihak luar sendiri tapi bekerja bersama dengan masyarakat," kata Anies.
Dengan melibatkan masyarakat, Anies menganggap hal itu bisa menjadi contoh dalam membangun kawasan di Jakarta. Ia menyebut akan menjadikan Kampung Akuarium sebagai kawasan budaya wisata.
"Ini yang akan jadi percontohan bagaimana masyarakat merancang kampugnya sendiri disesuaikan dengan tanya aturan yang ada dan kebutuhan kampung itu masa kini dan masa depan," katanya.
Wacana pembangunan Kampung Akuarium ini menuai kontroversi di tengah masyarakat. Ada pihak yang setuju, ada juga yang menganggap rencana ini tidak ada gunanya.
Baca Juga: Dua Tahun Kepemimpinan Anies, PKS Mengkritisi Program Rumah DP Rp 0
Salah satunya Ketua Fraksi PDI-P di DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono. Gembong menganggap Anies ingin mengelabui aturan.
Menurut Gembong, lahan yang pernah dibongkar oleh Gubernur era sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, sudah memiliki peruntukannya sendiri. Saat itu Ahok bertujuan membangun sheet pile atau tanggul di lokasi itu.
"Fungsinya untuk apa sih? Jadi kita harus patuh pada rencana detail tata ruang yang sudah kita tetapkan bersama," ujar Gembong saat dihubungi, Kamis (10/10/2019).
Sementara itu, aktivis Urban Poor Consortium, Gugun Muhammad membantah pernyataan Ketua Fraksi PDI-P soal pembangunan Kampung Akuarium. Menurutnya kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu sudah sesuai aturan.
Gugun menganggap Kampung Akuarium termasuk dalam zonasi Pemerintahan daerah sesuai Peraturan Daerah (Perda) Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Karena itu Kampung Akuarium dapat dibangun kembali sesuai rencana Anies.
"Jika kami baca pada lampiran perda RDTR maka dapat kami ketahui bahwa pada zonasi pemerintahan daerah dapat dibangun rumah susun umum," ujar Gugun saat dihubungi, Jumat (11/10/2019).
Berita Terkait
- 
            
              Pembangunan Kembali Kampung Akuarium, Anies: Nanti Kalau Data Lengkap
 - 
            
              Bukan Jalur Hijau, Gerindra DKI Sebut Kampung Akuarium Bisa Dibangun Anies
 - 
            
              DPRD Sebut Anies Janjikan Bagi Rumah di Kampung Akuarium Secara Gratis
 - 
            
              Balas Pernyataan Gembong Soal Kampung Akuarium, UPC: Baca dan Pelajari Dulu
 - 
            
              Anies Bakal Bangun Kampung Akuarium, Gerindra: Itu Penuhi Janji Kampanye
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Subsidi Transportasi Dipangkas, Tarif Transjakarta Naik pada 2026?
 - 
            
              Wacana Soeharto Pahlawan Nasional Picu Kontroversi, Asvi Warman Soroti Indikasi Pemutihan Sejarah
 - 
            
              Dinilai Bukan Pelanggaran Etik, Ahli Hukum Sebut Ucapan Adies Kadir Hanya Slip Of The Tongue
 - 
            
              Misteri 2 Kerangka Gosong di Gedung ACC Kwitang, Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus
 - 
            
              Legal Standing Dipertanyakan Hakim MK, Pemohon Uji UU TNI Singgung Kasus Almas
 - 
            
              Aksi Solidaritas Tempo di Makassar Ricuh, Jurnalis Dipukul
 - 
            
              Tegas! Ketua Banggar DPR Sebut Danantara yang Wajib Bayar Utang Whoosh
 - 
            
              Bahaya Judol dan Narkoba Lebih Besar dari Korupsi? Yusril Ungkap Fakta Lain Soal RUU Perampasan Aset
 - 
            
              Mata Lebam Siswi SD di Palembang, Ibu Menangis Histeris Duga Anaknya Dianiaya di Sekolah!
 - 
            
              Ngeri! Tanah di Makasar Jaktim Amblas Bikin Rumah Warga Ambruk, Disebabkan Apa?