Suara.com - Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo menilai, masa berlaku tagar "orang baik" yang disematkan untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada periode 2014 - 2019, kekinian sudah habis.
Hal itu disebabkan Jokowi yang menyetujui revisi Undang-Undang (UU) KPK menjelang pelantikan untuk periode kepemimpinan kedua dirinya.
Adnan mengakui masih mengingat ketika Jokowi sempat berucap sudah tidak lagi memiliki beban, kalau lanjut menjadi presiden.
Menurutnya, pernyataan itu menunjukkan Jokowi ingin menetaskan kebijakan-kebijakan politik ke depannya.
Namun, kata dia, implementasi kebijakan Jokowi itu justru bermasalah, termasuk ketika menyetujui revisi UU KPK.
"Bagi kita itu adalah salah satu periode di mana era tagline 'orang baik' sudah selesai," kata Adnan dalam diskusi bertajuk 'Mencermati Kabinet Jokowi Jilid II' di kawasan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019).
Ia menuturkan, KPK adalah bagian untuk membangun sistem demokrasi yang seimbang.
Adnan menerangkan, dalam teori check and balances, ada skema trias politica yakni yudikatif, legislatif dan eksekutif.
Tetapi, di Indonesia, Adnan menyebut yang terjadi malah munculnya trias koruptika. Sebab, menurutnya, ketiga lembaga itu tak lepas dari budaya korupsi.
Baca Juga: ICW: Pidato Perdana Jokowi Mirip Era Orde Baru Soeharto
"Keputusan politik itu tidak bicara soal baik, buruk, benar, salah, tapi soal bagaimana pressure bagaimana transaksi itu terjadi. Ya akhirnya kita melihat 'orang baik' pun melakukan kebijakan yang keliru," tudingnya.
Berita Terkait
-
Penuhi Panggilan Jokowi, Tjahjo Akui Sudah Minta Izin Megawati
-
Tak Dipanggil Jokowi, di Twitter Bergema: We Want Susi... We Want Susi....
-
Tito Mundur Dari Kapolri, KPK Optimis Penanganan Kasus Novel Berlanjut
-
'Dipanggil Bapak ke Istana': 23 Kandidat Menteri Menghadap Jokowi Hari Ini
-
Dipanggil ke Istana, Moeldoko Sebut Bidang Kerjanya Tidak Berubah
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Rumahnya Dijadikan Tempat Kebaktian, Apa Agama Krisna Mukti?
- Tak Cuma di Indonesia, Ijazah Gibran Jadi 'Gunjingan' Diaspora di Sydney: Banyak yang Membicarakan
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Presiden Prabowo Sebut Kesalahan Sistem Jadi Penyebab Kebocoran Anggaran Negara
-
Game-Changer Transportasi Jakarta: Stasiun KRL Karet dan BNI City Jadi Satu!
-
Ingin Benahi Masalah Keracunan MBG, Prabowo Minta Ompreng Dicuci Ultraviolet hingga Lakukan Ini
-
Gedung Bundar Siapkan 'Amunisi' untuk Patahkan Gugatan Praperadilan Nadiem Makarim
-
Waspada! 2 Ruas Jalan di Jakarta Barat Terendam: Ketinggian Air Capai...
-
Viral SPBU Shell Pasang Spanduk 'Pijat Refleksi Rp1000/Menit', Imbas BBM Kosong
-
Tok! Lulusan SMA Tetap Bisa Jadi Presiden, MK Tolak Gugatan Syarat Capres-Cawapres Minimal Sarjana
-
Amnesty Tanggapi Pencabutan Kartu Identitas Liputan Istana: Contoh Praktik Otoriter
-
Tak Ada Damai, Penggugat Ijazah Gibran, Subhan Palal Beri Syarat Mutlak: Mundur dari Jabatan Wapres!
-
Dari OB dan Tukang Ojek Jadi Raja Properti, 2 Pemuda Ini Bikin Prabowo Hormat, Cuan Rp150 M Setahun!