Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku belum puas dengan hasil neraca dagang Oktober 2019 yang mencatatkan surplus sebesar 161 juta dolar AS.
Menurutnya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus terus dibereskan dalam memperbaiki kondisi neraca dagang Indonesia yang masih defisit, terutama soal ekspor nonmigas yang masih rendah.
"Sudah positif sudah membaik (neraca dagang), tapi kita lihat kan masih ada sumber dari non migasnya, masih negatif. Tentu kita jaga," kata Airlangga di kantornya pada Jumat (15/11/2019).
Dia bilang pemerintah akan terus memfokuskan diri untuk mengurangi defisit neraca dagang dengan menggenjot potensi ekspor non migas, diharapkan dengan cara ini perlahan defisit neraca dagang bisa kurangi.
"Karena program ini kan kita akan lakukan, jadi kita tunggu saja langkah-langkah lanjutan," kata Ketua Umum Partai Golkar ini.
Kinerja ekspor dan impor pada bulan Oktober 2019 tidak begitu menggembirakan meskipun neraca dagang pada bulan tersebut mencatatkan surplus sebesar 161,3 juta.
Jika dilihat lebih dalam lagi kinerja ekspor dan impor anjlok cukup dalam. Ekspor misalnya harus turun 6 persen, sementara impor turunnya lebih dalam lagi yakni sebesar 16 persen.
"Surplus yang bagus itu kinerja ekspor itu naik impor turun," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers bulanannya, Jumat (15/11/2019).
Kecuk menjelaskan sepanjang Oktober 2019 nilai ekspor mencapai 14,93 miliar dolar angka ini naik jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, tapi turun cukup dalam secara tahunan atau year on year (yoy) sebesar 6,13 persen.
Baca Juga: Sepanjang Tahun Ini Neraca Dagang Indonesia Sudah Keok 4 Kali
"Pada Oktober 2019 total nilai ekspor 14,93 miliar dolar AS, naik 5,92 persen. Tapi kalau year on year turun 6,13 persen," papar Kecuk.
Ia mengatakan sepanjang September-Oktober 2019, harga komoditas terpantau berfluktuasi. Ada beberapa komoditas non migas yang alami peningkatan harga yang pengaruhi nilai ekspor-impor.
Beberapa komoditas ekspor yang mengalami penurunan di antaranya ialah komoditas pertanian. Sementara industri pengolahan naik 4,56 persen.
"Kalau kita lihat menurut sektor untuk pertanian month to month mengalami penurunan 4,46 persen. Ekspor industri pengolahan bulan ini meningkat 4,56 persen meskipun yoy turun 2,40 persen" katanya.
Sementara kinerja impor mengalami penurunan yang jauh lebih dalam, dimana sepanjang Oktober 2019 kinerja impor secara tahunan turun 16 persen menjadi 14,77 miliar dolar AS
"Total nilai impor kita naik 3,57 persen (mont to month). Tapi kalau dibandingkan Oktober 2018 impor kita turun cukup tajam 16,39 persen" kata Kecuk.
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional