Suara.com - Panitia Reuni 212 mengklaim acaranya akan berjalan dengan tertib tanpa membiarkan ada provokasi yang mengundang terganggunya ketertiban umum. Kalau memang ada provokasi, panita berjanji akan menyerahkannya kepada polisi.
Sekretaris Steering Comittee Reuni 212, Slamet Ma'arif mengatakan bahwa yang dinamakan provokasi bisa datang dari pihak manapun ketika acara sedang berlangsung.
"Ya kalau provokasi kan kita tidak bisa menduga darimana pun," kata Slamet saat ditemui di Gedung DDII, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (29/11/2019).
Namun, Juru Bicara FPI itu meyakini bahwa acara Reuni 212 yang digelar di Monumen Nasional (Monas) pada Senin (2/12/2019) tersebut akan berjalan secara tertib lengkap dengan pengamanannya.
Sekitar 3 ribu Laskar Jawara Pendekar dikerahkan untuk menjaga keamanan selama acara. Polda Metro Jaya pun disebut akan turut mengamankan acara tersebut.
"Tapi kami sudah maksimal mungkin pengamanannya dan ada standar SOPnya yang kita berikan," ujarnya.
Kemudian dirinya juga menyakini kalau seandainya ada provokator, pihaknya akan langsung mengamankan lalu menyerahkan kepada pihak berwajib.
"Siapa pun provokasinya akan diamankan oleh tim kita dan akan diserahkan ke tim kepolisian," katanya.
Sebelumnya, Mabes Polri memberikan beberapa imbauan yang wajib diterapkan peserta Reuni Akbar 212 yang akan dilaksanakan di Monas, Jakarta Pusat pada 2 Desember 2019 mendatang.
Baca Juga: Belum Keluarkan Izin Acara Reuni Akbar 212, UPK Monas: Tunggu Polisi
Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Asep Adisaputra meminta peserta Reuni Akbar 212 mentaati Undang Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
Menurutnya, ada beberapa poin yang harus dipatuhi para peserta Reuni 212, di antaranya seperti menjaga keamanan dan ketertiban, menghormati hak asasi manusia, menjaga norma-norma yang diakui secara umum.
Berita Terkait
-
Panitia Reuni 212: Diundang atau Tidak, Prabowo Tak Bisa Hadir
-
Anies Baswedan Diklaim Bakal Beri Pidato Sambutan Acara Reuni PA 212
-
Agar Hadir ke Reuni 212, FPI Klaim Mau Jemput Habib Rizieq di Arab
-
Polisi Belum Temukan Pergerakan Massa ke Jakarta Jelang Reuni Akbar 212
-
Seruan Petisi Online, Reuni 212 Disebut Agenda Politik Berjubah Agama
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Ketua DPD Raih Dua Rekor MURI Berkat Inisiasi Gerakan Hijau Nasional
-
Jadwal dan Lokasi SIM Keliling Jakarta Hari Ini, Senin 10 November 2025
-
Kondisi Terduga Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Membaik Usai Operasi, Polisi Fokus Pemulihan
-
Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
-
Polemik Pahlawan Nasional: Soeharto Masuk Daftar 10 Nama yang akan Diumumkan Presiden Prabowo
-
Soeharto, Gus Dur, Hingga Marsinah Jadi Calon Pahlawan Nasional, Kapan Diumumkan?
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP