Suara.com - Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin menyebut jika sistem khilafah bukan ditolak, melainkan tertolak di Indonesia.
Hal itu disampaikan Ma'ruf saat membuka acara Silaturahmi dan Musyawarah Bersama Lima Organisasi Massa Islam Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kantor Gubernur Jateng, Semarang, Jumat (12/12/2019).
"Khilafah bukan ditolak, tapi tertolak. Apa bedanya? Kalau ditolak bisa masuk tapi ditolak. Kalau tertolak tidak bisa masuk karena kita punya kesepakatan, NKRI," kata Wapres.
Menurut Wapres, NKRI itu sudah menjadi kesepakatan bersama dan harus dijaga keutuhannya oleh semua pihak.
"Jangan ada yang bawa pikiran-pikiran di luar NKRI, kita katakan NKRI sudah final," tegasnya.
Wapres juga menyebut khilafah yang merupakan sistem pemerintahan tidak bisa diterapkan di Indonesia.
"Khilafah itu Islam karena ada khilafah Abbasiyah, khilafah Usmaniah. Kerajaan juga Islami, buktinya ada Saudi Arabia, sistem pemerintahannya kerajaan. Yordan juga, oleh ulama di sana diterima. Keamiran juga Islami, Kuwait, Qatar, Emirat. Republik juga Islami, selain Indonesia ada Mesir, Turki. Jadi kalau soal Islami ya semua Islami," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres meminta permasalahan yang terkait dengan khilafah cukup ditanggapi secara proporsional oleh semua pihak
"Tidak perlu disikapi 'metenteng' (tegang) seperti mau perang Baratayuda saja, secara proporsional saja," katanya.
Baca Juga: Cerita Maruf saat Jadi Ketua BWI Tak Resmi hingga Hadiri Muktamar di Mekkah
Kelima ormas Islam di Jateng yang menggelar silaturahmi dan musyawarah bersama itu adalah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Masjid Indoensia (DMI), Badan Wakaf Indonesia (BWI), Badan Amil Zakat Nasional, serta Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI).
Wapres mengajak para ulama dari berbagai ormas Islam tersebut untuk turut serta menjaga situasi kondusif di Jateng.
"Kita sama-sama tahu negara ini sedang membangun menuju Indonesia maju dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia dengan lima program yang menjadi prioritas, yakni sumber daya manusia, infrastruktur, penyederhaanan regulasi, reformasi birokrasi, serta transformasi ekonomi," ujarnya.
Ma'ruf juga menekankan pentingnya pemberdayaan umat Islam melalui ekonomi kerakyatan sebagai upaya peningkatan kesejahteraan. (Antara).
Berita Terkait
-
Soal Mapel Materi Khilafah, Begini Kata Pengasuh Ponpes Al Munawwir Krapyak
-
Wapres Ma'ruf Amin: Hukuman Mati untuk Koruptor Dibolehkan Agama
-
Wapres Maruf Setuju Materi Khilafah Dimasukkan ke Pelajaran Madrasah
-
Wapres Ma'ruf Amin: Pengelolaan Aset Wakaf di Indonesia Belum Produktif
-
Dosen UIN: Guru Agama Islam Harus Paham Khilafah Tak Cocok di Indonesia
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Bahlil Pasang Target Tinggi di Pileg 2029: Bisa Terwujud Kalau Presiden Senyum Bersama Golkar
-
Lampu Hijau DPR: Anggaran Bencana Sumatera Boleh Diutak-atik Tanpa Izin, Ini Syaratnya
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat