Suara.com - Komisi II DPR bakal memanggil Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk dimintakan klarifikasi soal pengunduran diri Wakil Bupati Nduga, Papua, Wentius Nimiangge karena warganya ditembak aparat.
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Gerindra Kamarussamad mengatakan, Tito akan dipanggil memberikan klarifikasi setelah wakil rakyat terhormat selesai reses.
"Karena ada dugaan Wentius mengundurkan diri atas dasar kekerasan terhadap masyarakat. Kami akan memanggil Mendagri Tito untuk menjelaskannya,” kata Kamarussamad Hotel Double Tree, Jakarta, Selasa (31/12/2019).
Kamarussamad mengatakan, tidak menutup kemungkinan DPR akan memanggil Bupati Nduga Yairus Gwijangge dan Gubernur Papua Lukas Enembe untuk meminta penjelasan mundurnya Wentius.
"Kami perlu penjelasan langsung dan tidak menutup kemungkinan mengundang pemda terkait, apakah bupati atau gubernurnya, untuk mendapat penjelasan tentang latar belakang pengunduran diri Pak Wentius," katanya.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengaku belum menerima surat pengunduran diri Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge.
Namun, kalau dirinya sudah menerima surat pengunduran diri Wentius, ia akan melihat terlebih dahulu alasan pengunduran diri Wentius.
"Kalau ada wakil bupati meminta mengundurkan diri, kita tunggu suratnya ada nggak. Kalau suratnya ada untuk mengundurkan diri kita lihat alasannya sudah tepat apa belum, ada proses," ujar Tito di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/12/2019).
Tak hanya itu, mantan Kapolri itu bahkan sudah menghubungi Kapolda dan Kabinda Papua untuk menghubungi Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge untuk menanyakan soal kebenaran pengunguran diri Wentius.
Baca Juga: Wakil Bupati Nduga Mundur karena Kecewa Jokowi Kirim Pasukan
Karena itu, kalau Wentius benar mengundurkan diri, pihaknya akan memrosesnya.
"Saya sudah telepon Kapolda Papua, Kabinda Papua untuk menghubungi yang bersangkutan, mengundurkan diri benar apa tidak. Kalau mengundurkan diri ya keluarkan surat, nanti kami proses," ucap dia.
Sebelumnya, Wakil Bupati Nduga Wentius Nimiangge, menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya.
Dikutip Suara.com dari Wartaplus.com, Selasa (24/12/2019), Wentius menyebut penembakan terhadap warganya (Hendrik Lokbere) merupakan dampak dari banyaknya pasukan yang dikirim oleh negara ke Nduga dalam satu tahun terakhir. Hal ini juga mengakibatkan ribuan masyarakat Nduga mengungsi.
"Sudah satu tahun terjadi seperti ini, kami (pemerintah daerah) sudah menghadap menteri, DPR RI, Panglima dan Kapolri meminta agar pasukan TNI-Polri yang ada di Nduga segera ditarik agar masyarakat kembali ke kampung-kampung untuk beraktivitas seperti biasaya. Namun sampai hari ini permintaan kami ini tidak pernah direspons, bahkan penembakan terhadap warga sipil terjadi," ucap Wentius.
Berita Terkait
-
Wakil Bupati Nduga Mundur karena Kecewa Jokowi Kirim Pasukan
-
Mahfud Klaim Tak Ada Sopir dan Ajudan Wabup Nduga yang Ditembak Aparat
-
Aparat di Nduga Minta Ditarik, Tito: Ada Jaminan Pembantaian Tak Terulang?
-
Wabup Nduga Mundur karena Kecewa, Mendagri: Alasannya Sudah Tepat Apa Belum
-
Wabup Nduga Mundur karena Warganya Ditembak, Mendagri: Suratnya Ada Gak?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional