Suara.com - Sebanyak 36 pertanyaan dicecar penyidik Polri kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan dalam agenda pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Senin (6/1/2020) kemarin. Novel diperiksa sebagai saksi berkaitan dengan kasus penyiraman air keras terhadap dirinya.
Dalam hal ini, Novel sempat menyinggung ihwal pertemuan dengan Mendagri Tito Karnavian yang kala itu menjabat sebagai Kapolri. Pertemuan tersebut terjadi sebelum Novel diserang oleh tersangka RB dan RM menggunakan air keras.
"Saya belum pernah mendengar ada upaya membantah, tapi fakta (pertemuan) itu memang jelas ada," kata Novel di Polda Metro Jaya.
Novel mengaku, saat itu dia tidak sendirian saat bertemu Tito. Saat itu, pertemuan Novel juga diketahui oleh pimpinan KPK.
"Saya bertemu bukan sendiri, dengan beberapa dan tentu pertemuan begitu tidak mungkin difoto ya. Tapi saksi-saksi yang menyatakan itu ada dan saya bertemu itu juga izin dengan pimpinan KPK," sambungnya.
Meski demikian, Novel tak ingin terjebak pada penyidikan yang fokus pada motif pelaku melakukan serangan. Sebab, dikhawatirkan penyidikan tidak berjalan secara objektif.
"Satu hal yang perlu diingat, mengungkap pelaku lapangan haruslah mengaitkan antara pelaku dengan alat bukti dengan fakta-fakta yang ada. Kalau pelaku lapangan kemudian dipaksakan untuk dikaitkan dengan motif saja saya khawatir nanti prosesnya jadi gak baik, prosesnya jadi gak objektif," tutup Novel.
Berita Terkait
-
Novel Baswedan Menduga Pelaku Penyiraman Air Keras Lebih dari Dua Orang
-
Pemeriksaan Belum Rampung, Novel Harap Kasus Penyiraman Air Keras Diungkap
-
Masih Diperiksa Polisi Kasus Penyiraman Air Keras, Novel Baswedan: Lancar
-
Kompolnas: Tak Ada Nama Jenderal, Cuma Oknum Polisi yang Dendam ke Novel
-
Jokowi Disarankan Diskusi dengan SBY Soal Natuna dan 4 Berita Populer Lain
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting