Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal mendalami informasi keberadaan Caleg PDI Perjuangan Harun Masiku yang kini telah berada di Indonesia. Harun buron setelah ditetapkan sebagai tersangka suap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
"Terima kasih informasi dari rekan-rekan, kami akan telusuri. Kami akan terima apapun informasinya dan tentu akan kita lakukan kroscek atas kebenaran seluruh informasi," ujar Ketua KPK Firli Bahuri di Gedung KPK Kuningan, Jakarta, Senin (20/1/2020).
Sebelumnya saat KPK melakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi mendapat informasi Harun berada di Singapura sejak 6 November 2020.
Namun berdasarkan informasi yang dihimpun Harun sudah ada di tanah air sehari sebelum eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan ditangkap tangan KPK atas penerimaan suap dari Harun, pada 8 Januari 2020.
"Negara ini harus bebas dari korupsi," kata Firli.
KPK kata Firli, juga terus berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi untuk terus mencari keberadaan Harun. Apakah sudah kembali ke Indonesia atau belum.
"Itu yang harus kami komunikasikan terus sampai hari ini dan saya yakin semua institusi semua instansi kementerian kelembagaan dan masyarakat kita tunggu sumbangsihnya supaya bisa menyelesaikan persoalan ini," ucap Firli
Sementara itu, ketika ditanya apakah Firli alan memerintahkan timya untuk memeriksa sejumlah CCTV yang berada di Bandara Soekarno Hatta, terkait informasi bahwa Harun telah kembali ke Indonesia, pada tanggal 7 Januari 2020, Firli enggan menjawab panjang lebar.
"Itu teknik," singkat Firli.
Baca Juga: Suap Proyek Jalan, KPK Periksa Bupati Bengkalis Sebagai Tersangka
Untuk diketahui, KPK hingga saat ini masih melakukan pengejaran terhadap Harun. Harun diduga telah menyuap Wahyu dalam perkara pergantian Antarwaktu Anggota DPR RI tahun 2019-2024.
Selain Harun dan Wahyu, KPK juga telah menetapkan eks anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina dan pihak swasta bernama Saeful sebagai tersangka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Menkes Sesalkan Kematian Ibu Hamil di Papua, Janji Perbaikan Layanan Kesehatan Agar Tak Terulang
-
Danau Maninjau Sumbar Diserbu Longsor dan Banjir Bandang: Akses Jalan Amblas, Banyak Rumah Tersapu!
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Siapa Vara Dwikhandini? Wanita yang Disebut 24 Kali Check In dengan Arya Daru Sebelum Tewas