Suara.com - Kejanggalan demi kejanggalan keberadaan Caleg PDI Perjuangan Harun Masiku yang ditetapkan menjadi tersangka suap terhadap Wahyu Setiawan, mantan Komisiaris KPU, dalam PAW DPR perlahan terungkap. Kecurigaan pun semakin terkuak lebar, saat Ditjen Imigrasi Kemenkum HAM 'melawan' pernyataan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengenai keberadaan Harun Masiku di Singapura saat OTT KPK terhadap Wahyu terjadi.
PELARIAN KADER PDI PERJUANGAN HARUN MASIKU menarik perhatian publik. Harun yang telah ditetapkan menjadi tersangka kasus suap Komisioner KPU Wahyu Setiawan terkait penetapan pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI menghilang.
Keberadaannya yang misterius memunculkan banyak kejanggalan. Bahkan keberadaan buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkesan seperti ada yang disembunyikan.
Kecurigaan tersebut makin nampak, saat Ketua KPK Firli Bahuri dan Menkum HAM Yasonna Laoly kompak menyebut Harun berada di luar negeri saat operasi tangkap tangan (OTT) Wahyu Setiawan.
Dalam kesempatan yang disampaikan Firli kepada awak media, Harun disebut-sebut terbang ke Singapura dua hari sebelum KPK melakukan OTT terhadap Wahyu, yakni pada 6 Januari 2020.
Informasi terbangnya Harun ke Singapura didapat KPK dari laporan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM. Sebagai tindakan lanjutan, KPK kemudian menetapkan Harun sebagai buronan lembaga antirasuah tersebut. Senada dengan Firli, Yasonna juga menyatakan Harun berada di luar negeri.
“Kita tunggu saja dia datang. Kita serahkan kepada KPK untuk mengejarnya,” kata Yasonna, Kamis Pekan lalu.
Meski begitu diyakini Yasonna, keberadaan politikus PDI Perjuangan itu tetap menjadi teka-teki selepas ditetapkannya sebagai buron KPK. Dari penelusuran Tempo, Harun memang pergi ke Singapura pada 6 Januari 2020 silam menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Namun tanggal 7 Januari 2020, ia telah kembali ke tanah air menggunakan maskapai Batik Air. Waktu kembalinya Harun sendiri bertepatan sehari sebelum Wahyu ditangkap KPK.
Bukti kembalinya Harun dari Singapura pun tertuang dalam manifes penerbangan yang menemukan nama Harun duduk di kursi nomor 3C, menggunakan tiket kelas Charlie.
Baca Juga: Kasus Harun Masiku, Ferdinand: Drama Paling Busuk, Yasonna Layak Mundur!
Penelusuran yang dilakukan Tempo tak berhenti sampai di situ. Mulai dari bandara, apartemen, hingga kediaman Harun di Gowa, Sulawesi Selatan juga dilakukan.
Dugaan Harun telah kembali ke tanah air diperkuat dengan rekaman CCTV bandara yang beredar. Dalam potongan video CCTV tersebut, terlihat rombongan penumpang pesawat yang baru saja mendarat menuju pintu keluar.
Pada paling akhir rekaman terlihat sosok pria berambut tipis dan berkacamata mengenakan sweater biru tengah menenteng tas belanja. Sosok itulah yang kemudian disebut-sebut sebagai Harun Masiku. Tentunya, beredarnya rekaman video tersebut membuat publik semakin bertanya-tanya. Apalagi fakta tersebut bertolak belakang dengan pernyataan Menteri Yasonna yang menyebut Harun masih berada di luar negeri saat penyidik KPK mencokok Wahyu.
Pernyataan ‘blunder’ Yasonna menuai sorotan dari Politikus Partai Demokrat Jansen Sitindaon. Melalui jejaring Twitter dalam akun pribadinya, Jansen menyindir Yasonna Laolly yang dinilai melontarkan pernyataan kontras dengan Hilda, istri Harun Masiku.
Ia menyertakan artikel tentang pengakuan Hilda. Dalam artikel tersebut, Hilda menjelaskan kalau suaminya sudah berada di Indonesia pada tanggal 7 Januari 2020.
"Hallo pak @LaolyYasonna sudah baca pernyataan istri Harun ini? Apa masih kukuh Harun ada di Luar Negeri ketika OTT?" cuit Jansen seperti dikutip Suara.com, Rabu (22/1/2020).
Berita Terkait
-
Minta Harun Masiku Menyerah, Tim Hukum PDIP: Jangan Ngendap Terus
-
Jansen Prediksi Bakal Muncul Berita Harun Masiku Menyerahkan Diri
-
KPK Akui Sudah Tahu Posisi Harun Masiku, Tapi Masih Rahasia
-
Alasan KPK Tak Merasa Dibohongi Ditjen Imigrasi soal Buronan Harun Masiku
-
Harun Masiku Dikabarkan Sudah Tertangkap, Ini Kata Pimpinan KPK
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra