Suara.com - Situs Era Muslim membuat artikel yang berjudul “Darurat Corona, WHO Serukan Dunia Isolasi Cina” yang diterbitkan pada Jumat, 31 Januari 2020.
Dalam tulisan itu, WHO diklaim telah mengeluarkan pernyataan yang tidak membolehkan orang-orang untuk melakukan perjalanan ke China. Bahkan terdapat pernyataan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Berikut cuplikan artikelnya:
“Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya resmi mengumumkan darurat kesehatan global pada Jumat (31/1). Pengumuman itu seiring dengan semakin banyak dan luasnya korban yang terinfeksi virus Novel Corona (2019-nCoV).
Selain mengumumkan darurat corona, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus juga meminta semua negara tidak membiarkan warganya melakukan perjalanan ke China. Termasuk untuk urusan dagang.
“WHO tidak merekomendasikan dan benar-benar menentang untuk melakukan perjalanan atau perdagangan dengan China,” ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti diberitakan Reuters, Jumat (31/1).”
Benarkah WHO menyerukan untuk isolasi Cina karena virus corona?
Penjelasan
Berdasarkan hasil penelusuran turnbackhoax.id --jaringan Suara.com, informasi yang dimuat dalam situs Era Muslim tidak benar.
Baca Juga: Perhiasan Lina Jubaedah Rp 2 M Raib, Rizky Febian : Biarkan Lah...
Tidak ada seruan untuk mengisolasi Cina dari WHO. Sebaliknya, WHO menyatakan bahwa mereka tidak merekomendasikan adanya pembatasan perjalanan ataupun perdagangan dengan Cina.
Sebagaimana informasi yang dimuat oleh Reuters pada 31 Januari 2020 berjudul “WHO declares China virus outbreak an international emergency”.
Dalam berita dari Reuters itu, WHO memang mendeklarasikan bahwa epidemi virus Corona Wuhan merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat global.
WHO mengumumkan keputusan itu setelah pertemuan Komite Darurat di Jenewa, Swiss, Kamis (30/1/2020).
Namun, dalam berita Reuters, tidak ditemukan pernyataan dari Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang meminta negara-negara di dunia untuk mengisolasi Cina. Ghebreyesus menegaskan bahwa deklarasi tersebut bukanlah bentuk ketidakpercayaan terhadap Cina.
"Biar saya perjelas, deklarasi ini bukan tidak percaya terhadap China. Perhatian terbesar kami adalah potensi penyebaran virus ke negara-negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah," kata Ghebreyesus.
WHO juga tidak merekomendasikan pembatasan perjalanan atau perdagangan dengan Cina. Organisasi Kesehatan Dunia itu juga tidak mendukung tindakan stigma dan diskriminasi terhadap Cina.
Berikut pernyataan WHO di situs resminya:
“The Committee does not recommend any travel or trade restriction based on the current information available. Countries must inform WHO about travel measures taken, as required by the IHR. Countries are cautioned against actions that promote stigma or discrimination, in line with the principles of Article 3 of the IHR.”
Terjemahan:
Komite tidak merekomendasikan pembatasan perjalanan atau perdagangan apa pun berdasarkan informasi terkini yang tersedia. Negara-negara harus memberi tahu WHO tentang langkah-langkah perjalanan yang diambil, sebagaimana tercantum dalam International Health Regulations (IHR). Negara-negara diperingatkan terhadap tindakan yang mempromosikan stigma atau diskriminasi, sejalan dengan prinsip-prinsip Pasal 3 IHR.
Kesimpulan
Tidak benar bahwa WHO mengeluarkan seruan untuk isolasi dan merekomendasikan pembatasan perjalanan maupun perdagangan dengan Cina.
Jadi, informasi yang dimuat dalam situs Era Muslim tersebut termasuk dalam Konten yang menyesatkan atau atau Misleading Content.
Berita Terkait
-
Update Virus Corona di Indonesia: 49 Negatif, 1 Masih Dalam Observasi
-
Update Virus Corona di Indonesia: IDI Bentuk Satuan Tugas Virus Corona
-
Li Wenliang Meninggal karena Virus Corona, Mirip Carlo Urbani dan SARS
-
Sebut Wuhan Masih Diisolasi, Pemerintah Belum Berencana Pulangkan Tiga WNI
-
Menteri Dalam Negeri Singapura Menyoroti Unggahan Rasis Soal Virus Corona
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
Iklan Pemerintah di Bioskop: Antara Transparansi dan Propaganda
-
Pencopotan Kepsek Roni Dicap Hoaks, Pernyataan Walkot Prabumulih Arlan Janggal?
-
Demo Ojol 17 September, Cek Rute Pengalihan Arus dan 5 Titik Neraka Kemacetan Ini!
-
Kasus Cacingan Anak Kembali Berulang, Pakar Kesehatan: Negara Masih Abai
-
Rp5.700 Bawa Pulang Kemeja Sutra, KPK Lelang 83 Paket Harta Koruptor, Ada Tanah Rp60 Miliar Juga
-
Papua Tengah Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Juga Disiapkan
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Ketat Demo Ojol di Istana hingga DPR
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi
-
Kilas Balik Hari Palang Merah Indonesia 17 September, Sejarahnya Sejak 1945
-
Pesaing Berat Mahfud MD di Kursi Menko Polkam? Rekam Jejak Mentereng Djamari Chaniago di Militer!