Suara.com - Sejumlah tokoh mulai dari politikus hingga aktivis menolak wacana pembangunan terowongan silaturahmi.
Rencananya, terowongan bawah tanah ini menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Jakarta.
Mereka tidak bersepakat soal usulan yang disetujui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
Saat meninjau renovasi Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/2/2020), Jokowi berkata, "Tadi ada usulan dibuat terowongan dari Masjid Istiqlal ke Katedral. Tadi sudah saya setujui sekalian, sehingga ini menjadi sebuah terowongan silaturahmi".
Berdasar penelusuran Suara.com, terdapat 5 tokoh yang menolak usulan pembangunan terowongan silaturahim terebut.
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain merasa pembangunan terowongan tersebut tidak terlalu berguna. Sebab, menurutnya, jarak antara dua tempat ibadah sangat dekat.
Hal ini ia sampaikan dalam cuitan yang diunggah pada Sabtu (8/2/2020).
"DPR dukung pembangunan Trowongan Istiqlal-Katedral. Apa gunanya? Jaraknya cuma sepelemparan batu. Jalan kaki di permukaan tanah saja tidak dilarang jika mau," tulis Tengku Zul.
Baca Juga: Virus Corona Merebak, Dunia Krisis Stok Masker
"Dibangun puluhan milyar rupiah, buat apa? Ada banyak yang perlu dibangun untuk dongkrak ekonomi," imbuhnya.
Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyandingkan pembangunan terowongan silaturahmi dengan kasus intoleransi yang terjadi di tanah air.
Menurut Ferdinand, intoleransi tidak akan selesai dengan terowongan. Sebab, terowongan tersebut semata-mata hanya simbol.
"Gimmick semata dan simbol-simbol seperti ini hanya akan berujung kemunafikan dikala Presiden Jokowi
tidak juga bertindak tegas atas penutupan paksa rumah ibadah. Intoleransi tidak akan selesai dengan terowongan, tapi dengan ketegasan," cuit Ferdinand melalui akun Twitter pribadinya, @FerdinandHaean2, Sabtu (8/2).
3. Zara Zettira
Tag
Berita Terkait
-
100 Hari Kabinet Jokowi-Maruf Amin Disebut Miskin Koordinasi
-
Andre Bantah Maju Pilgub Sumbar, Yunarto Wijaya Beri Sindiran Telak
-
Digendong saat Ada Jokowi, Balita Korban Longsor di Bogor Meninggal Dunia
-
Ucie Sucita Girang Bakal Tanam Pohon Bareng Presiden Jokowi
-
Yudian Jadi Kepala BPIP, Tengku Zul Ungkit Disertasi yang Ditegur MUI
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Kemenhut Klarifikasi Pernyataan Bupati Tapsel: Tidak Satupun Izin Penebangan Kayu Sejak Juli 2025
-
Bareskrim Buru 'Hantu' di Balik Tumpukan Kayu Gelondongan Banjir Dahsyat Sumatra
-
Wamendagri Bima Tinjau Posko Bencana di Kota Solok: Tekankan Koordinasi dan Gerak Cepat Pemerintah
-
KP2MI Perkuat Sinergi dengan Lembaga Pusat dan Daerah untuk Tingkatkan Perlindungan Pekerja Migran
-
Bantah Nikmati Uang Haram BJB, Ridwan Kamil: Mercy dan Moge Murni Uang Pribadi
-
Kelar Diperiksa KPK, Ridwan Kamil Klaim Tak Tahu Soal Korupsi Dana Iklan BJB
-
Disorot karena Temui Korban Bencana Sumatera Pakai Rompi, Verrel Bramasta: Ini Bukan Anti-Peluru
-
Geger Cekal Kilat Bos Djarum, Manuver Kejagung dan Misteri Kata 'Kooperatif'
-
Spanduk Putih di Tengah Massa 212 di Monas Jadi Sorotan, Isinya Sentil Kerusakan Alam Sumatera
-
DMC Dompet Dhuafa Bantu Evakuasi Warga dan Salurkan Makanan bagi Korban Banjir di Langkat