Suara.com - Choirul Ihwan alias Agus alias Heru (40) takut masih menanggung dosa di akhirat jika korban teror bom tak memaafkannya.
Dilansir dari BBC Indonesia -- Jaringan Suara.com, Choirul terpapar paham radikalisme sejak 2001, dan bergabung Jamaah Taliban Melayu 2008. Ahli perakit senjata api dan bom, serta merekrut puluhan jamaah baru.
Dari tangannya puluhan senjata api diproduksi diberikan kepada para pelaku teror. Pada 2010, kelompoknya bertanggungjawab atas bom di Polres Cirebon.
Sebagian besar memilih untuk bergabung dengan ISIS ke Suriah dan Irak. "Sebagian meninggal di sana," katanya kepada jurnalis Eko Widianto yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.
Ia diringkus di Bekasi 2013 dan menjalani hukuman di Lapas Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Setelah menjalani hukuman selama empat tahun, ia dibebaskan pada 2017. Selama menjalani hukuman, Aliansi Indonesia Damai (Aida) berdialog dengan Choirul. Kini, ia bergabung dengan tim perdamaian Aida.
Sejak dua tahun lalu, ia beberapa kali dipertemukan dengan keluarga korban aksi terorisme. Dalam forum itu, Choirul meminta maaf atas kekerasan yang dilakukan jaringannya dan penderitaan yang dialami korban.
"Saya bukan pelaku langsung, tapi saya pernah mendukung aksi pelaku. Di akhirat akan menjadi tanggungan saya kalau tak mendapat maaf," katanya.
Aida melakukan pendekatan cukup lama sekitar setahun. Keduanya tidak langsung dipertemukan untuk menghindari gesekan. Alhamdullah, ujar Khoirul, saat dipertemukan kedua belah pihak saling memaafkan.
"Alhamdulillah, responsnya sangat baik. Mereka baik, dekat dan kekeluargaan. Kini seperti keluarga, saling tanya kabar keluarga," ujarnya.
Baca Juga: Putra Amrozi, Pelaku Bom Bali 1 Siap Berjihad untuk Keluarga
Choirul memberikan kesaksian bersama Christian Salomo korban bom Kedutaan Besar Australia 9 September 2004. Christian mengaku awalnya sulit memaafkan pelaku lantaran menyebabkan penderitaan berkepanjangan. Bahkan ada serpiham logam yang tertanam di dalam tubuhnya.
"Saya harus menjalani operasi berulang kali," kata Christian.
Bahkan, kejadian itu menimbulkan trauma berkepanjangan. Hingga kini, ia mengaku ketakutan saat berdekatan dengan mobil boks. Trauma atas kejadian 16 tahun itu belum hilang dari memorinya.
Berita Terkait
-
Dipolisikan ARAH, Ribka Tjiptaning Berani Adu Data: Banyak Korban Kejahatan Soeharto Siap Bersaksi
-
Dinkes DKI Sebut Tak Ada Rumah Sakit Tolak Rawat Pasien Baduy, Hanya Diminta...
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ini Isi Surat Ortu Reynhard Sinaga ke Prabowo, Minta Pulangkan Predator Seks Terkejam di Inggris
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Mafindo Ungkap Potensi Tantangan Pemilu 2029, dari AI hingga Isu SARA
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat