Suara.com - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman mengatakan, sayembara berhadiah iPhone 11 bagi siapa pun yang bisa menemukan buronan eks Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi dan menantunya, Rezky Herbiyono serta Caleg PDIP Harub Masiku, merupakan sindiran untuk KPK.
Boyamin berujar, sindiran tersebut sengaja ia tujukan melalui sayembara berhadiah iPhone 11 lantaran menilai tidak ada keseriusan dari KPK untuk mengejar dan menangkap para buron.
"Ya saya prihatin terhadap dua sisi, KPK maupun Pak Nurhadi. KPK kelihatan tidak serius dan terpaksa saya sindir dengan iPhone itu. Itu kan sebenarnya sindiran," kata Boyamin dalam sebuah diskusi bertajuk Memburu Buron KPK di Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
Menurut Boyamin, seharusnya lembaga antirasuah beserta pimpinannya dapat memahami makna sindiran dari MAKI yang dibalut sayembara.
"Kalau orang Jawa itu sindiran yang sangat keras sebenarnya model begini. Itu tidak langsung menampar, tapi dengan sindiran seperti ini harusnya dipahami lebih keras," ujarnya.
Akibat dari ketidakseriusan yang dikesankan oleh KPK, lanjut Boyamin, masyarakat kesal. Ia menilai KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri kini hanya sekadar untuk bersandiwara.
"Iya justru kalau mereka serius kan enggak mungkin saya bikin lomba sayembara hadiah itu. Artinya pada tataran tertentu masyarakat pun sudah jengkel. KPK yang ditampilkan ini jadi seperti sandiwara, bukan penegakkan hukum lagi," kata Boyamin.
Untuk diketahui, Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), memberikan sejumlah data yang diduga sebagai aset diduga milik eks Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi dan menantunya, Rezky Herbiyono kepada KPK, Jumat (21/2/2020).
Koordinator MAKI, Boyamin Saiman mengaku, selain membawa data aset Nurhadi, pihaknya juga membawa dua dua ponsel merek iPhone 11 yang dijadikan sebagai hadiah sayembara.
Baca Juga: Gelar Sayembara Buru Buronan KPK Berhadiah iPhone 11, MAKI: Itu Kan Gimik
Dia berjanji memberikan dua iPhone itu kepada siapa pun yang dianggap bisa membantu KPK menemukan Nurhadi dan Caleg PDI Perjuangan Harun Masiku yang juga telah ditetapkan buronan terkait kasus suap penetapan PAW anggota DPR RI.
"Jadi hari ini kami dari MAKI akan menyerahkan dua hal. Pertama data aset yang diduga milik Nurhadi atau menantunya Rezky Herbiyono. Kedua adalah hadiah HP yang kami sayembarakan mulai hari Ahad kemarin yang satu untuk Nurhadi, yang satu untuk Harun Masiku," kata Boyamin saat ditemui wartawan di KPK.
Menurut informasi yang didapat MAKI, bahwa Nurhadi diduga berada di apartemen mewah di kawasan Jakarta. Sedangkan untuk Harun masih belum diketahui keberadaannya.
"Yang mana dua- duanya sampi saat ini jadi DPO. Kalau Nurhadi ada yang katakan masih di Jakarta. Tapi sampai sekarang kan nyatanya belum bisa ditangkap. Yang Harun Masiku bak ditelan bumi," kata dia.
Boyamin pun lebih menjelaskan terkait sejumlah data aset milik Nurhadi. Dari data yang didapatkannya itu, Boyamin aset milik Nurhadi itu di antaranya adalah sejumlah vila dan sebuah rumah mewah di kawasan Patal Senayan.
Berita Terkait
-
Gelar Sayembara Buru Buronan KPK Berhadiah iPhone 11, MAKI: Itu Kan Gimik
-
Sebut In Absentia Jadi Modus Baru KPK, Haris Azhar: Kayak Menghakimi Angin
-
KPK Ingin Harun Masiku Disidang In Absentia, Pukat UGM: Tak Ada Alasan Kuat
-
Soal Sidang In Absentia, ICW: Bukti KPK Tak Serius Tangkap Harun Masiku
-
Menpan RB Tjahjo: Ketua KPK Firli Punya Strategi yang Sama dengan Jokowi
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
Terkini
-
Menhut Raja Juli Rahasiakan 12 Perusahaan 'Biang Kerok' Banjir Sumatra, Alasannya?
-
ICW Soroti Pemulihan Korupsi yang Seret: Rp 330 Triliun Bocor, Hanya 4,84 Persen yang Kembali
-
Boni Hargens Kritik Keras Komite Reformasi Polri, Terjebak dalam Paralisis Analisis
-
Heboh 250 Warga Satu Desa Tewas Saat Banjir Aceh, Bupati Armia: Itu Informasi Sesat!
-
SLHS Belum Beres, BGN Ancam Suspend Dapur MBG di Banyumas
-
DPR Sentil Pejabat Panggul Beras Bantuan: Gak Perlu Pencitraan, Serahkan Langsung!
-
Investigasi Banjir Sumatra: Bahlil Fokus Telusuri Tambang di Aceh dan Sumut
-
Catatan AJI: Masih Banyak Jurnalis Digaji Pas-pasan, Tanpa Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara