Suara.com - Ratusan personel Polri dan TNI masih bersiaga di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pascapecah "perang tanding" antarwarga dua suku di wilayah itu. Personel tersebut berasal dari sejumlah daerah di Indonesia.
"Personel belum ditarik. Semua masih tetap siaga di Adonara," kata Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Flores Timur AKBP Deny Abraham seperti diberitakan Antara, Kamis (12/3/2020).
Deny mengatakan personel gabungan TNI - Polri masih diterjunkan untuk mencegah perang tanding antardua suku yang memperebutkan lahan terlulang. Dilaporkan dalam perang suku tersebut enam orang tewas.
Menurut dia, keberadaan personel di wilayah itu terus dievaluasi sesuai dengan perkembangan situasi keamanan di wilayah paling timur Pulau Adonara itu.
"Situasi keamanan sudah kondusif tetapi aparat masih tetap siaga," katanya.
Para personel yang melakukan pengamanan saat ini terdiri atas aparat kepolisian dari Polres Flores Timur dan jajaran Polsek sebanyak 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi) berjumlah sekitar 100 orang.
Sementara personel polisi BKO dari daerah lain di antaranya Kabupaten Lembata sebanyak 1 SST (Satuan Setingkat Peleton) berjumlah 30 orang, Kabupaten Sikka 1 SST, Dalmas Polda NTT 1 SST, serta personel Brimob dari Sikka 1 SSK.
Pengamanan juga dibantu personel TNI dari Komando Distrik Militer (Kodim) setempat sebanyak 1 SST.
Untuk diektahui, peristiwa "perang tanding" antarwarga dua suku di Desa Sandosi pecah pada Kamis (5/3) pagi di wilayah perkebunan Wulen Wata dan menewaskan enam orang.
Baca Juga: Oknum TNI di Bali Diadili Terkait Kasus Asusila Sesama Jenis
Korban tewas dari suku Kwaelaga masing masing berinisial MKK (80), YMS (70), YOT (56), dan SR (68), sedangkan dari Suku Lamatokan adalah YH (70) dan WK (80).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan