Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan, status virus Covid-19 sebagai pandemi global yang ditetapkan WHO menjadi rujukan pemerintah untuk terus mengantisipasi penyebaran virus tersebut di Indonesia.
"Intinya itu sebuah ketentuan WHO yang menjadi rujukan utama, dari Kemenkes pasti mengantisipasi tentang hal itu," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Menurutnya, pihak istana akan mengundang sejumlah pihak untuk berdiskusi dalam hal penanganan penyebaran virus corona pada Jumat (13/3/2020) besok. Sebab pemerintah kata Moeldoko, tidak hanya bertumpu kepada Dinas Kesehatan atau Kementerian Kesehatan untuk menangani kasus corona.
"Kami juga, KSP juga saat ini sedang mengundang semua potensi di perguruan tinggi, masyarakat, komunitas kesehatan, kumpulan dokter-dokter akan kita undang kita ajak bersama menyelesaikan persoalan ini," ucap dia.
"Jadi kami tidak bertumpu kepada Dinkes, Kemenkes. Tapi juga bagaimana teman-teman yang tersebar di perguruan tinggi terutama yang ilmu kesehatan. Besok akan kita undang, agar persoalan ini menjadi masif kita bergerak," sambungnya.
Ketika ditanya apakah diskusi dengan sejumlah pihak tersebut untuk mencari antivirus corona, Moeldoko tak menampiknya.
"Ya itu tentu tanggung jawab perguruan tinggi, badan-badan Litbang, pasti sudah bekerja di sana. Ya itu makanya, contoh kemarin saya bicara dengan rektor di UNAIR, dari mereka juga reagen juga punya. Bisa melakukan, mendeteksi. Nah ini nanti akan kita komunikasikan agar bisa ditangani sama-sama," kata Moeldoko.
Lebih lanjut, Moeldoko menyebut pentingnya kesadaran masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti imbauan atau anjuran yang sudah diinformasikan terkait pencegahan corona seperti memasuki area umum, etika bersin dan lainnya.
"Contoh anjuran-anjuran bagaimana memasuki area, bagaimana sampai bersin diatur, dan seterusnya. Jangan sampai itu hanya sebuah tulisan tapi jadi komitmen bersama, masyarakat menjalankan itu semua, pemerintah menjalankan itu semua. Kalau saya mengatakan bahwa persoalan corona adalah persoalan global. Kita memiliki tanggung jawab global. Kita harus seperti itu, masyarakat juga harus mengikuti protokol dengan baik, petugas juga," katanya.
Baca Juga: Corona Pandemi Global, CONMEBOL Desak FIFA Tunda Kualifikasi Piala Dunia
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah virus corona Covid-19 sebagai pandemi global. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, mengatakan sekarang ada lebih dari 118.000 kasus Covid-19 di 114 negara, dengan 4.291 kematian.
Tedros menekan bahwa masih ada peluang bagi negara-negara di luar China untuk melawan wabah virus corona Covid-19 itu. Caranya, gencar berupaya mencegah penyebaran dengan sejumlah aturan ketat dan perlindungan diri yang tepat.
"Semua negara masih bisa mengubah pandemi ini. Jika negara mau mendeteksi, menguji, memperlakukan, mengisolasi, melacak dan memobilisasi rakyatnya dengan tanggap," ujarnya dikutip dari Fox News.
Berita Terkait
-
Pasien 01 dan 02 Masih Positif Corona, RSPI: Bisa Jadi Bahan Penelitian
-
Hoaks Virus Corona Jadi 196, Kominfo Desak Medsos Lebih Cepat Bertindak
-
Mitigasi Sebaran Virus Corona, Dinkes Data Wisatawan yang ke Kulon Progo
-
Sindir Belum Ada Aksi Nyata Soal Corona, Demokrat: Pemerintah Terlalu Pede
-
Virus Corona Covid-19 Bisa Bertahan di Plastik dan Stainless Hingga 3 Hari
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional