Suara.com - Ketua Jurnalis Bencana dan Krisis (JBK) Ahmad Arief menyebut Pemerintah Indonesia sejak awal terlambat merespon Virus Covid-19.
Padahal, Menurut Arief negara-negara tetangga sudah lebih dulu melakukan kewaspadaan terhadap warga negaranya yang berada di Kota Wuhan, dengan merespon cepat adanya penyebaran virus covid-19.
"Hampir semua negara tetangga kita yang memiliki interaksi perjalanan langsung dari Wuhan ke negara-negara tersebut sudah melaporkan adanya kasus positif," kata Arief dalam diskusi daring korupsi dan masalah penanganan covid-19 melalui video conference pada Kamis (9/4/2020).
Arief juga mengemukakan kejanggalan, karena sejak awal Desember hingga Januari 2020, pemerintah menyatakan belum sama sekali mendeteksi Virus Corona atau Covid-19 masuk ke Indonesia.
"Indonesia sampai saat itu belum melaporkan. Maka banyak kritik sebenarnya. Ada atau tidaknya masuknya virus ini kan harus dilakukan pemeriksaan dengan baik," ujarnya.
Diakui Arief mendeteksi penyebaran Virus Corona memang tidak mudah. Walau hanya dengan mengecek suhu tubuh pun, belum tentu terhindar dari Covid.
"Memang tidak cukup hanya dengan pemeriksaan suhu. Dari WHO maupun pemerintah China sendiri sudah menyatakan bahwa banyak sekali yang sebenarnya terinfeksi kasus ini (tapi) tidak mengalami gejala, baik demam sakit dan lain. Tapi bisa menginfeksi ke orang lain," ujar Arief
Karena itu, Arief menyebut dengan memeriksa warganya yang pulang dari luar negeri hanya dengan mendeteksi suhu tubuh, bukan solusi Indonesia dapat terbebas dari covid-19.
"Dari awal deteksi suhu sudah diragukan sebenarnya."
Baca Juga: Ini Alasan Pemerintah Geser Cuti Bersama Idul Fitri dari Mei ke Desember
Apalagi, kondisi tersebut diperparah dengan kebijakan Pemerintah Indonesia kala itu yang malah membuka promosi pariwisata. Padahal, berkebalikan dengan Indonesia, negara-negara tetangga sudah terlebih dahulu menutup akses penerbangan dari Kota Wuhan maupun China.
"Kita ini cenderung terlambat. Bahkan ketika negara lain menutup sama sekali perjalanan dari China maupun negara sudah terinfeksi, Indonesia malah promosi wisata. Kita masih gelontorkan dana untuk intensf pariwisata dari penerbangan sampai perhotelan. Ini menunjukan pilihan kebijakan yang diambil pemerintah dalam persoalan ini dari awal itu bermasalah," katanya.
Apalagi, ditambah dengan penyangkalan komentar-komentar dari pejabat negara dengan berbagai macam narasinya yang mengklaim bahwa Indonesia dapat terbebas dari virus covid-19.
"Mialnya orang indonesia kebal, daerah tropis aman, dan seterusnya. Memang narasi-narasi yang sebenarnya tidak sangat untuk disampaikan suatu goverment (pemerintah)."
Berita Terkait
-
Tak Hanya Virus Corona, Pemerintah Minta Masyarakat Waspada DBD
-
Pemerintah Gelontorkan Anggaran Rp 75 Triliun untuk Lawan Corona
-
Pemerintah Tegaskan PSBB Bukan Melarang, Tetapi Membatasi Kegiatan
-
Imbas Corona, Pemerintah Diminta Biayai Kepulangan WNI di Luar Negeri
-
Sebulan Pandemi Corona, Pemerintah Sudah Keluarkan 5 Aturan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Bantuan Tahap III Kementan Peduli Siap Diberangkatkan untuk Korban Bencana Sumatra
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK: Bukti Lemahnya Rekrutmen Parpol
-
Era Baru Pengiriman MBG: Mobil Wajib di Luar Pagar, Sopir Tak Boleh Sembarangan
-
BGN Atur Ulang Jam Kerja Pengawasan MBG, Mobil Logistik Dilarang Masuk Halaman Sekolah
-
BGN Memperketat Syarat Sopir MBG Pasca Insiden Cilincing, SPPG Tak Patuh Bisa Diberhentikan
-
Bupati Kini Jadi 'Dirigen' Program MBG, Punya Kuasa Tutup Dapur Nakal
-
Program MBG Bikin Ibu di Lumajang Kantongi Ratusan Ribu, Ekonomi Lokal Melesat
-
Babak Penentuan Kasus Ijazah Palsu Jokowi, Polisi Gelar Perkara Khusus Senin Depan
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid