Suara.com - Shahrizal Denci, seorang petani di Malaysia kini tengah menikmati kesuksesannya. Sharizal berhasil membuat ibu dari mantan pacarnya menyesal karena sempat menyepelekan pekerjaannya.
Kisah pahit laki-laki berusia 38 tahun itu menjadi perbincangan khalayak setelah terungkap lewat media sosial.
Belum lama ini, Shahrizal membagikan potret perkebunan yang dikelola melalui akun Twitter pribadinya. Foto itu kemudian dibubuhi narasi tentang kejadian yang dialami.
Shahrizal bercerita, dahulu dia ditolak oleh ibu mantan pacarnya karena hanya bekerja sebagai petani. Namun, kini ia berhasil membuat wanita itu menyesal setelah sukses .
"Dulu-dulu mami ex-fg reject aku, sebab aku cum seorang petani. Beberapa tahun lalu, mummy dia lewat kebun. Dia bilang walowei manyak luas ooo."
"Aku jawab "haaa...baru auntie menyesal sekarang, sudah terlambat, i am Agropreneur bukan petani biasa-biasa. Puas hati aku," cuit Shahrizal seperti dikutip Suara.com. Selasa (14/4/2020).
Menyadur MStar, Shahrizal mengaku peristiwa itu terjadi sekira tujuh tahun lalu. Ia mengatakan sempat berpacaran dengan putri wanita yang mencacinya.
Namun setelah menjalin hubungan selama dua tahun, tidak mendapat restu karean Shahrizal seorang petani.
Meski begitu, kini Shahrizal yang merupakan lulusan Universitas Malaysia Perlis berhasil membuktikan dirinya bukan petani biasa. Ia merupakan seorang agropreneur .
Baca Juga: Cara Marc Klok Jaga Kondisi Tubuh Tetap Bugar Selama di Rumah
Shahrizal memiliki kebuh seluas 20 hektar di Kundadang, Salah. Ia juga kini telah berumah tangga dan memiliki tiga orang buah hati.
Kontan saja, kisah Sharizal memantik respons warganet yang memberikan beragam komentar.
"Sekarang kamu bisa tertawa sepanjang jalan. Semoga makin sukses ya," kata @ennietrando.
"Saya dapat merasakan rasa kepuasan itu. 'See mya level lah auntie (Lihat level saya tante)" tulis @ezAhh.
Sejal dibagikan, kisah Shahrizal yang berhasil membuat menyesal ibu mantan pacarnya telah mendapat 3,6 ribu retweets dan 6,5 ribu likes.
Berita Terkait
-
Viral Perempuan Pakai Masker Penis untuk Jaga Jarak, Ini Penampakannya!
-
Susi Pudjiastuti Murka, Malaysia Curi Ikan Indonesia saat Wabah Corona
-
Tuntut Tindak Surat Stafsus, Warganet Minta Fadli Zon Jangan Cari Sensasi
-
Protes Paket Sembako dari Gubernur Anies, Perempuan Ini Malah Panen Cibiran
-
Lihat Potret Hewan Terisolasi Ini, Bikin Warganet Berhenti Mengeluh
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
-
Prabowo Mau Beli Jet Tempur China Senilai Rp148 Triliun, Purbaya Langsung ACC!
Terkini
-
6 Mahasiswa Unud Dapat Sanksi Usai Bully Korban Bunuh Diri, Minta Maaf di Media Sosial
-
Kadiv Propam Minta Maaf Akui Kekurangan Polri, Janji Berbenah Total
-
Kadiv Propam Polri Sampaikan Permohonan Maaf Terbuka ke Publik
-
Ngobrol Santai Bareng Para Duta Besar, Menpar Bicara Peningkatan Turis dan Kualitas Pariwisata
-
Labuan Bajo Naik Kelas: Mawatu Hadir Sebagai Ikon Gaya Hidup Internasional di Timur Indonesia
-
Tak Hanya Noel, KPK Kini Kejar Semua 'Tangan' yang Terima Duit Korupsi Kemenaker
-
Pramono Anung Akui Relokasi Pedagang Pasar Barito Tak Berjalan Mulus: Tak Mungkin Semua Senang
-
Sultan Najamudin Apresiasi Satu Tahun Kepemimpinan Prabowo - Gibran
-
Survei IYCTC: Kandungan Polusi PM2,5 di Ruangan Merokok Lebih Tinggi Ketimbang Area Tanpa Rokok
-
Hak Reproduksi Dianggap Beban, Komnas Perempuan Desak Reformasi Kebijakan Ketenagakerjaan