Suara.com - Jumlah korban pandemi COVID-19 di Amerika Serikat terus melonjak. Hingga hari ini, Senin (20/4/2020), Amerika masih menempati urutan teratas daftar korban corona terbanyak.
Melansir laman worldometers.info, per hari Senin (20/4/2020), sebanyak 764.265 warga AS positif terinfeksi virus corona. Jumlah kematian di negara itu pun mencapai 40.565 orang.
Jumlah kematian itu jauh lebih banyak dari empat hari sebelumnya yang hanya mencapai 30.000 orang.
Fakta di atas menggambarkan buruknya penanganan pemerintah Amerika Serikat dalam memerangi virus corona. Meledaknya jumlah penderita dari hari ke hari tidak lepas dari sikap Presiden Donald Trump yang mengabaikan seruan sejumlah pejabat ihwal ancaman virus corona sejak pertengahan Januari 2020.
Melihat fakta di atas, maka tak heran jika kini rakyat Amerika tidak lagi memercayai ucapan ataupun kebijakan Trump dalam menangani pandemi virus corona. Dilansir Independent, Senin (20/4/2020), rakyat AS kini lebih memercayai ucapan Gubernur New York Andre Cuomo dan ahli penyakit menular Gedung Putih Anthony Fauci.
Menurut survei yang diselenggarakan NBC News/Wall Street Journal, tiga dari lima warga AS mengaku lebih percaya dengan apa yang disampaikan Fauci. Survei menyebut jika hanya 8 persen dari rakyat AS yang tidak memercayai pejabat Gedung Putih itu.
Sementara itu 46 persen responden survei yang dilaksanakan pada 13-15 April itu percaya setiap perkataan Andrew Cuomo tentang virus corona.
Sedangkan Trump, tidak dipercaya oleh sebagian besar rakyat Amerika. Hasil survei menyebut jika 52 persen rakyat AS tidak mempercayai informasi soal corona yang diberikan presiden mereka sendiri. Hanya 36 persen yang disebut masih mempercayai kata-kata Trump.
Sementara itu, dua dari tiga responden mengatakan mempercayai gubernur negara bagian masing-masing tempat mereka tinggal.
Baca Juga: Semprot Donald Trump, Gubernur New York: Anda Dipecat!
Sampel lengkap survei diambil dari 900 pemilih terdaftar, yang sudah mengikuti sesi wawancara langsung. Margin kesalahan atau kekeliruan survei tersebut dinilai kurang lebih sebesar 3,3 poin persentase.
Tag
Berita Terkait
-
Datang Nonton Bola, Pulang Masuk Bui? Ancaman Mengerikan di Piala Dunia 2026
-
Bisnis Mixue Hadir di Amerika Serikat, Netizen: McDonald's Ketar-ketir?
-
Iri dengan China? Trump 'Kebelet' Minta Harta Karun Mineral RI
-
Prabowo Mau Temui Donald Trump, Bahas 'Kesepakatan Baru' Tarif Dagang?
-
AS Incar Mineral Kritis Indonesia demi Diskon Tarif Ekspor Sawit dan Kopi
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Mensesneg: 24 Perusahaan Pemegang HPH dan HTI Diaudit Kementerian Kehutanan
-
Antisipasi Cuaca Ekstrem Saat Perayaan Malam Tahun Baru 2026, Pemprov DKI Lakukan Ini
-
KPK Ungkap Alasan Hentikan Penyidikan Kasus Tambang Nikel Konawe Utara
-
Lebih 'Merdeka' di Balai Kota, Pramono Anung Blak-blakan: Jujur, Enak Jadi Gubernur
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus Eiger
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan