Suara.com - Sebanyak 6 orang turis dari Eropa dan Amerika Serikat hidup selama 25 hari di dalam gua setelah mereka kehabisan duit di tengah lockdown akibat penyebaran pandemi Covid-19 di India.
Pihak berwenang India, demikian dilansir BBC, Selasa (21/4/2020), telah menyelamatkan 6 orang turis yang berasal dari Amerika Serikat, Turki, Prancis, dan Nepal tersebut.
Turis yang terdiri dari empat lelaki dan dua perempuan itu tinggal di dalam gua di Rishikesh, India bagian utara setelah mereka kehabisan uang. Sejak 24 Maret lalu, India telah memberlakukan lockdown dan melarang semua moda transportasi beroperasi.
Tahun lalu mereka tiba di India secara terpisah. Keenamnya menginap di beberapa hotel kecil di Rishikesh, salah satu destinasi wisata populer di bawah kaki Gunung Himalaya.
Mereka diselamatkan dari dalam gua setelah warga lokal menyaksikan kehidupan mereka dan melapor ke polisi.
"Setelah menerima informasi dari masyarakat, kami pergi ke gua itu dan menemukan enam orang asing," kata petugas polisi lokal, Rakendra Singh Kathait.
Menurut polisi, saat hidup di dalam gua, turis-turis itu mengandalkan kemampuan berbahasa lokal dari rekan mereka asal Nepal. Warga Nepal itulah yang ditugaskan untuk membeli keperluan setiap hari dengan uang yang tersisa di kantong mereka.
"Mereka tinggal di dalam gua karena kehabisan uang. Kami sudah memeriksa kesehatan mereka dan mengirim mereka ke pusat karantina," lanjut Kathait.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa mereka tidak terjangkit Covid-19. Kini keenamnya sudah dipindahkan ke sebuah rumah retret milik organisasi keagamaan. Kebutuhan pangan mereka dibiayai oleh pemerintah lokal.
Baca Juga: Tak Patuhi Aturan Lockdown, Turis Dihukum Tulis Kata Maaf 500 Kali
Berita Terkait
-
7 Negara yang Dikenal Sulit Kasih Visa untuk Turis, Harus Siap-Siap Ribet
-
10 Negara yang Paling Sepi Turis, Cocok untuk Petualangan
-
Review Film Baaghi 4: Thriller Psikologis yang Jadi Komedi Tanpa Sengaja!
-
Duh Xiaomi Stop Investasi di Negara Ini!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!
-
Kronologi Sadis Penculikan Kacab Bank BUMN: Kopda FH Sempat Ancam Lepas Korban Gegara Hal Ini!
-
Setelah Bikin Blunder, KPU Minta Maaf karena Aturan Rahasia Ijazah Capres
-
Uang Pengembalian Khalid Basalamah Berubah Jadi Sitaan Korupsi Kuota Haji? KPK: Nanti Kami Jelaskan
-
Gen Z Pemilik Second Account Ketar-ketir! Komdigi Kaji Usulan 1 Orang 1 Akun Medsos