Suara.com - Beberapa hari belakangan cuaca panas melanda sejumlah daerah di Indonesia. Meski berada di dalam rumah, panas matahari masih bisa terasa.
Ternyata suhu udara yang panas antara 33-35 derajat Celcius di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) disebabkan salah satunya oleh posisi matahari yang berada di sekitar utara khatulistiwa dan bergerak semakin ke utara.
“Di bulan April ini posisi matahari berada di sekitar utara khatulistiwa dan bergerak semakin ke utara, oleh karena itu, suhu udara terasa lebih panas daripada biasanya,” kata Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Miming Saepudin yang dihubungi di Jakarta, Rabu, 22 April 2020, seperti dikutip dari Antara -- jaringan Suara.com.
Di samping suhu yang maksimum mencapai 33-35 derajat Celcius, kondisi cuaca cenderung cerah hingga cerah berawan, hujan ringan-sedang terdapat di sekitar Bogor, Depok dan Jakarta bagian selatan. Serta kelembapan minimum di Jabodetabek berkisar 55-72 persen.
Selain itu, terdapat pula faktor lain yang meenyebabkan cuaca panas di wilayah Jabodetabek juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca cerah dengan tutupan awan yang minim, sehingga radiasi yang diterima permukaan bumi cukup signifikan karena tidak terhalang awan dan akhirnya akan meningkatkan suhu udara permukaan.
Lebih lanjut Miming menjelaskan, faktor lain yang menyebabkan cuaca panas di wilayah Jabodetabek juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca cerah dengan tutupan awan yang minim, sehingga radiasi yang diterima permukaan bumi cukup signifikan karena tidak terhalang awan dan akhirnya akan meningkatkan suhu udara permukaan.
Kondisi cerah dan pertumbuhan awan yang minim di wilayah Jakarta dan sekitarnya disebabkan karena uap air di atmosfer yang sedikit dan kelembaban udara relatif kering.
Dinamika cuaca tersebut dipicu adanya aliran massa udara kering dari Australia ke wilayah Indonesia bagian selatan. Massa udara kering tersebut lantas menghambat pertumbuhan awan-awan hujan sehingga berdampak secara tidak langsung pada kondisi terik pada siang hari.
Di samping itu, wilayah Jabodetabek saat ini sedang di masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, sehingga potensi cuaca ekstrem juga masih dapat terjadi. Potensi cuaca ekstrem tersebut antara lain hujan lebat yang umumnya berlangsung pada siang dan sore hari, angin puting beliung hingga hujan es.
Baca Juga: Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek Ditutup Mulai 24 April 2020
Sebelumnya, BMKG memprediksikan awal musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia mulai berlangsung awal Mei 2020.
Berita Terkait
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities
-
Synchronize Fest 2025 Mengenang Kisah Cinta Rangga & Cinta
-
JKT48 Bawa Sukacita ke Panggung Synchronize Fest 2025
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!