Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim persiapan Bantuan Sosial (Bansos) untuk warga terdampak virus corona Covid-19 tidak mendadak.
Pernyataan yang disampaikan Anies sangat berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh anak buahnya, Dirut Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin.
Anies mengatakan Bansos sudah direncanakan sejak lama. Bahkan pembahasan pertama dilakukan pada 30 Maret, selisih sekitar 10 hari dari penyaluran Bansos pertama yakni 9 April.
Ia mengatakan pihaknya sudah terpikir menyalurkan Bansos sebelum Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) berlaku. Pasalnya, meski belum ada PSBB, DKI telah melakukan pembatasan aktifitas masyarakat demi mencegah penularan virus corona.
"Kami sudah menerapkan pembatasan itu sebelumnya dan rakyat akan kesulitan pangan jika belum ada bansos pangan sejak PSBB diberlakukan," ujar Anies dalam keterangan tertulis yang dikutip Suara.com, Jumat (8/5/2020).
Selain itu, Anies juga menyatakan pemberian Bansos yang dimulai pada tanggal 9 April itu bertujuan untuk menutup kekosongan bantuan di masa PSBB. Pasalnya Pemerintah Pusat baru akan membagikan paket bantuan pada 20 April.
"Sehingga, kami Pemprov DKI Jakarta telah membagikan bansos terlebih dulu untuk mengisi kekosongan itu," kata dia.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta mengungkapkan penyebab jadwal Bansos yang kerap mengalami keterlambatan. Instruksi untuk menggelar Bansos yang mendadak dianggap sebagai penyebabnya.
Hal ini dikatakan oleh Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin. Ia mengatakan jika program Bansos tak dibuat mendadak, maka tak ada keterlambatan dalam menyiapkan barang untuk paket Bansos.
Baca Juga: PNS Mesum Sama Istri Napi, Digerebek Warga di Kontrakan Jelang Sahur
"Sebenarnya keterlambatan itu karena kita mendadak. Jadi, kalau gak mendadak harusnya bisa kita lakukan," ujar Arief di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Tag
Berita Terkait
-
Anggota DPRD Gresik Dapat BLT, Ngabalin Akui Data Bantuan Corona Berantakan
-
Mahfud MD Pasang Badan: Pemerintah Tak Terlambat Tangani Corona, Cuma...
-
Pulihkan Ekonomi, UMKM di China Boleh Tunda Pembayaran Kredit
-
Pasien Corona Ikut Tarawih di Masjid, Satu Kampung di Tasikmalaya Diisolasi
-
46 Tenaga Medis di Bengkulu Diisolasi Usai Kontak dengan PDP Positif Corona
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
-
Bank BJB Batalkan Pengangkatan Mardigu Wowiek dan Helmy Yahya Jadi Komisaris, Ada Apa?
-
Pemain Keturunan Jerman-Surabaya Kasih Isyarat Soal Peluang Bela Timnas Indonesia
Terkini
-
Mafia Tanah Ancam Banyak Pihak, JK: Saya Sendiri Korbannya, Harus Dilawan Bersama!
-
Gusdurian Tolak Gelar Pahlawan Soeharto: Prabowo Sarat Kepentingan Politik dan Relasi Keluarga!
-
Prabowo Dikabarkan Lakukan Pelantikan Sore Ini, Arif Satria jadi Kepala BRIN?
-
YES 2025 Siap Jadi Ruang Anak Muda Bersuara untuk Ekonomi Indonesia yang Hijau dan Inklusif
-
Buruh Dorong Kasus Marsinah Diungkap Kembali, Apa Kata Istana?
-
Terjerat 3 Kasus Korupsi, Segini Total Kekayaan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Si Tuan Tanah
-
Skandal Chromebook: Kejagung Limpahkan Berkas Nadiem Makarim dan Tiga Tersangka Lain
-
KPK Tak Hadir, Sidang Praperadilan Paulus Tannos Ditunda 2 Pekan
-
Roy Suryo Cs Jadi Tersangka Ijazah Palsu Jokowi, Penuhi Panggilan Polisi Kamis Ini?
-
Babak Baru Ijazah Jokowi: Roy Suryo Jadi Tersangka, Tegaskan Tak Gentar Hadapi Panggilan Polisi