Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump belakangan kerap menggembar-gemborkan penggunaan obat anti malaria hidrosiklorokuin bagi pasien Covid-19, meski penelitian menyebut obat ini memiliki efek samping dan belum terbukti ampuh mengobati virus corona.
Menyadur Microsoft News, keinginan Trump menggunakan hidrosiklorokuin disebutkan lantaran adanya hubungan khusus dengan perusahaan pembuat obat klorokuin asal Prancis, Sanofi.
Perusahaan obat termasuk para pemegang saham yang memiliki hubungan dekat dengan Trump disebutkan akan mendapatkan keuntungan secara materi jika obat hidrosiklorokuin buatan Sanofi digunakan secara luas, berdasarkan laporan New York Times.
Di sisi lain, dua sekutu politik terdekat Trump, Kenneth Fisher dan Wilbur Ross juga memiliki keterkaitan dengan Sanofi. Keduanya sama-sama menanam investasi di perusahaan obat tersebut.
Kenneth Fisher,pendiri Fisher Investment sebelumnya telah berkontribusi dalam pencalonan Trump menjadi Presiden. Disebutkan, ia bersama sang istri, Sherrily, mengucurkan dana 250 ribu dolar AS atau Rp 3,6 miliar untuk mendanai Komite Kemenangan Trump.
Sementara Wilbur Ross yang merupakan sekretaris perdagangan dan loyal terhadap Trump, sebelumnya mengelola reksa dana Invesco, yang mana dana tersebut juga mengalir ke Sanofi.
Mengutip Times, Ross belakangan membantah keterlibatan dan hubungan pekerjaan selama di Invesco terkait dengan perusahaan Sanofi. a mengatakan tidak mengetahui jika Invesco memiliki hubungan dengan perusahaan produsen obat anti-malaria.
"Saya juga tidak terlibat dalam mengeksplorasi ini (klorokuin) sebagai pengobatan," ujar Ross, Senin (18/5).
Berdasarkan laporan Law & Crime, Senin (18/5), Sanofi bukan satu-satunya produsen klorokuin yang memiliki koneksi ke Trump. Adalah perusahaan Novartis, produsen obat yang disebut bersedia untuk menyumbang obat hingga 130 juta dosis ini memiliki hubungan dengan Trump sejak 2016.
Baca Juga: Kumpul di Tempat Gaul Tebet, Para ABG Siap-siap Kena Sanksi Nyapu Jalanan
Terkait penggunaan klorokuin untuk pengobatan Covid-19, Pemerintah Indonesia pada April lalu menyatakan akan mengimpor obat anti-malaria ini dari India.
Kebijakan itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi setelah bernegosiasi dengan Menlu India, Jawaharlal Nehru untuk impor bahan tersebut.
"Kami baru saja menerima laporan dari Dubes RI di New Delhi sebagai tindak lanjut pembicaraan saya dengan Menlu India, terkait permintaan impor beberapa bahan baku obat, Dubes RI di New Delhi menyampaikan bahwa permintaan untuk impor hydroxychloroquine sulfate sudah disetujui India," kata Retno dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/4/2020).
Penelitian menyebut obat hidrosiklorokuin masih belum teruji secara klinis dapat ampuh mengobati Covid-19. Badan Obat dan Makanan memperingatkan penggunaannya pada pasien di luar rumah sakit bisa memunculkan risiko gangguan detak jantung yang serius.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine, para ilmuwan yang dipimpin oleh sebuah tim di Universitas Columbia menemukan bahwa orang yang terinfeksi Covid-19 dan diberi hidroksiklorokuin tidak lebih baik daripada mereka yang tidak menerima obat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
Terkini
-
Jampidsus Tegaskan Ada Keterlibatan Riza Chalid Dalam Dugaan Kasus Korupsi Petral
-
Buntut Kasus Perundungan Disabilitas, Anggota Komisi X Desak Bahasa Isyarat Masuk Kurikulum Nasional
-
SBY: Penanganan Bencana Tidak Segampang yang Dibayangkan, Perlu Master Plan yang Utuh
-
Ketuk Hati Kepala Daerah, Mendagri Tito: Bantu Saudara Kita di Sumatera yang Kena Bencana
-
Buntut OTT KPK di Berbagai Daerah, Jaksa Agung Minta Jaksa Jangan Melanggar Hukum!
-
Tak Terendus Kamera dan Influencer, Prabowo Bongkar Perlawanan 'Gila' Preman di Hutan
-
Prabowo Wanti-wanti Satgas PKH: Jangan Mau Dilobi Sana-sini
-
Jaksa Agung: Uang Rp6,6 Triliun dari Denda Tambang-Sawit hingga Eksekusi Korupsi CPO
-
7 Pertemuan Krusial Dasco - Prabowo yang Selesaikan Masalah Bangsa di 2025
-
BNI Turut Dampingi Anak-Anak Korban Banjir di Aceh Tenggara Lewat Trauma Healing