Suara.com - Pengamat Hukum dan Hak Asasi Manusia Universitas Airlangga (Unair) Herlambang P Wiratraman menilai kebebasan berpikir dan mengeluarkan pendapat di Indonesia dalam lima tahun terakhir mengalami kemunduran, bahkan kembali ke era otoritarianisme.
Herlambang mengatakan Indonesia bahkan belum memasuki era pascareformasi, meski gaung reformasi sudah diteriakkan sejak 1998 atau sejak kekuasaan Presiden Soeharto tumbang.
"Kondisi indonesia hari ini, jangankan pascareformasi, pascaotoritarianisme saja belum, karena otoritarianisme itu cukup konstan beberapa publikasi (akademik) dalam 20 tahun terakhir menunjukkan itu," kata Herlambang dalam diskusi virtual berjudul 'Ada Apa Dengan Kebebasan Berbicara' dari Tajdid Institute, Selasa (9/6/2020).
Herlambang menyebut otoritarianisme di Indonesia sempat mengalami penurunan sesaat setelah kekuasaan Soeharto atau biasa dikenal dengan kuasa Keluarga Cendana tumbang 1998, namun perlahan menguat kembali dengan bentuk yang berbeda hingga saat ini.
"Nah legacy otoritarianisme ini sebenarnya adalah proses-proses inkubasi politik ekonomi di masa otoritarianisme Orde Baru yang tertahan, beranak pinak atau berkembang, dan dia menyusup dalam situasi yang berbeda, aktornya, pattern-nya, caranya relasi kuasanya," jelasnya.
Dia mencontohkan kondisi hari ini banyak masyarakat yang bersuara lantang mengkritik pemerintah ditangkap atau membangkitkan kembali narasi PKI seolah ingin mengembalikan publik ke situasi Orde Baru.
"Jadi itu potret yang saya bilang situasi UGM yang ada tekanan, kasus Ravio Patra, penangkapan tiga mahasiswa di Malang dalam kurun waktu sebulan terakhir, itu hanya mengulang situasi yang sebenarnya konstan terjadi dari tahun ke tahun dalam lima tahun terakhir," katanya.
Berita Terkait
-
Direktur LSAF: Masyarakat Kini Berpolitik untuk Dapat Kue Kekuasaan
-
Aktivis HAM Sebut Kebebasan Berbicara di Indonesia Kian Memburuk
-
Rizal Ramli Kritik Buzzer, Fadli Zon: Kasihan Bang, Ini Mata Pencaharian
-
Pembungkaman dan Kekerasan Terhadap Pembela HAM Masih Terjadi Saat Pandemi
-
Teror Pembunuhan ke Wartawan dan Mahasiswa UGM Harus Diusut Tuntas
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG