Suara.com - Mantan penasihat Donald Trump, John Bolton akan merilis bukunya yang fenomenal 'The Room Where It Happened'. Dalam buku bersampul putih, Bolton mengungkap beberapa kasus yang selama ini tak diangkat ke ranah publik.
Menyadur The Guardian pada Sabtu (21/06/2020), ada 8 poin yang sanggup membuka mata kita tentang Donald Trump, diantaranya tentang pemenangannya sebagai Presiden AS dengan bantuan China, seperti yang sebelumnya ramai dibicarakan.
1. Donald Trump minta bantuan China untuk menang pemilu 2020
Menurut kutipan buku John Bolton yang diterbitkan oleh Wall Street Journal, Trump meminta China menggunakan kekuatan ekonomi untuk membantunya memenangkan pemilu AS 2020.
"Trump kemudian, secara menakjubkan, mengalihkan pembicaraan ke pemilihan presiden AS mendatang, menyinggung kemampuan ekonomi China dan memohon kepada Xi untuk memastikan dia menang," tulis Bolton.
Bolton juga mengungkap, dirinya sudah menulis kata-kata yang persis diucapkan Trump kala mereka berdiskusi tentang permusuhan dengan China di AS, tapi proses pra cetak membuat keputusan untuk menghilangkannya.
2. Donald Trump mengisyaratkan terbuka untuk menghilangkan batasan masa jabatan presiden
Dalam buku John Bolton, diceritakan juga tentang Xi Jinping yang merasa senang bekerja sama dengan Trump selama ini. Xi mengungkap "ingin bekerja dengan Trump 6 tahun lagi" yang langsung disetujui oleh Trump.
"Xi mengatakan dia ingin bekerja dengan Trump selama enam tahun lagi dan Trump menjawab bahwa batas konstitusional dua masa pada presiden harus dicabut untuknya," tulis Bolton.
Baca Juga: AS - China Makin Panas, Trump: Saya Tidak Ingin Bicara dengan Xi Jinping
"Xi mengatakan Amerika Serikat memiliki terlalu banyak pemilihan, karena dia tidak ingin meninggalkan Trump, yang mengangguk setuju," tulis Bolton.
3. Donald Trump tawarkan bantuan pada pemimpin otoriter
Dalam bukunya, John Bolton kembali membuka mata dunia dengan mengungkap kasus dimana Trump mencoba membunuh penyelidikan kriminal sebagai bantuan kepada para pemimpin otoriter.
Salah satunya, seperti yang diterbitkan di Washington Post ketika Trump dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berdiskusi di tahun 2018. Erdogan memberi memo pada Trump dan mengklaim perusahaan Turki yang sedang diselidiki AS tak bersalah.
"Trump kemudian memberi tahu Erdogan bahwa dia akan mengurus beberapa hal, menjelaskan bahwa jaksa distrik selatan bukan orangnya, tetapi orang Obama, masalah ini akan 'diperbaiki' ketika mereka digantikan oleh rakyatnya."
4. Donald Trump memuji kamp-kamp interniran China
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Halim Kalla Diperiksa 9 Jam Terkait Korupsi PLTU Mangkrak Rp1,35 Triliun
-
Cegah Lonjakan Harga Jelang Nataru, Prabowo Minta Ganti Menu MBG dengan Daging dan Telur Puyuh
-
Cegah Inflasi Akibat MBG, Pemerintah Rencanakan Pembangunan Peternakan dan Lahan Pertanian Baru
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob