Ia mengaku sedikitnya orang yang hadir menonton secara langsung menyebabkan suasana di gedung pertunjukan kurang meriah.
"Kurang greng. Kalau ada penonton kan bisa aplaus yang menambah semangat kita. Tapi karena kondisinya seperti ini ya dijalani dengan maksimal saja," kata Tri Ageng yang dalam pentas wayang orang kali ini memerahkan tokoh wayang Arjuna.
Selain itu, Tri Ageng mengungkapkan absennya penonton menyebabkan interaksi antara pemain dengan penonton hilang. Menurutnya, jika ada penonton, para pemain bisa mengetahui apakah alur cerita yang dimainkannya di panggung bisa mempengaruhi emosi penonton yang hadir.
"Ketika ada adegan apa gitu, penonton bisa ikut merinding dan sedih karena mereka melihat secara langsung dengan penglihatan," jelasnya.
Alternatif terakhir
Sementara itu Koordinator Wayang Orang Sriwedari, Agus Prasetyo mengatakan pentas wayang orang secara daring menjadi pilihan alternatif terakhir tatkala pandemi Covid-19 melanda Kota Solo.
"Wayang orang Sriwedari tentu saja mematuhi apa yang menjadi instruksi Wali Kota Solo bahwa selama masa pandemi ini memang pertunjukan belum boleh mendatangkan penonton langsung. Kemudian solusinya kami mengadakan pentas secara daring," kata dia.
Pentas daring salah satunya digelar sebagai cara untuk menjaga eksistensi wayang orang Sriwedari yang kini telah memasuki usia 110 tahun. Apalagi kesenian wayang orang tertua di Indonesia itu telah menjadi ikon kebudayaan Kota Solo.
"Ini menjadi tugas kami untuk menjaga eksistensi dan pelestarian wayang orang Sriwedari. Salah satunya dengan pentas terbatas secara daring," ujar dia.
Baca Juga: Australia Ciptakan Kaos Kaki Agar Astronot Balik ke Bumi Bisa Gerak Normal
Menurut dia, antusiasme penggemar untuk menonton secara daring cukup lumayan.
Hal ini terlihat dari jumlah interaksi penonton yang melihat pentas wayang melalui live Instagram. Bahkan, dengan daring ini penggemar yang menonton tidak hanya dari Solo, namun dari berbagai kota di luar Solo bisa ikut menyaksikannya.
"Saya lihat antusiasme penonton bagus. Kemudian banyak penggemar wayang Sriwedari, para pemerhati seni juga interaksi di live streaming. Tapi sayang, saya belum tahu catatan jumlah penontonnya hingga saat ini," akunya.
Meskipun menggelar pentas wayang saat pandemic Covid-19 melanda, pihaknya tetap memberlakukan protokol kesehatan.
Salah satunya, mengurangi jumlah kerumunan pemain saat pentas sehingga mau tidak mau para pemain wayang orang dibagi menjadi dua sif. Satu sif bermain pentas pada Selasa, sedangkan sif lainnya pentas pada Kamis.
"Kita mengupayakan social distancing dengan membagi seluruh pemain wayang orang Sriwedari menjadi dua kelompok, dari 77 orang menjadi 35 orang per kelompok. Harapannya agar di panggung itu tidak berkumpul banyak tokoh sehingga bisa terjaga jaraknya," ungkap dia.
Berita Terkait
-
Etika Komunikasi di Media Sosial: Bijak Sebelum Klik!
-
Ngemis ke Hakim, Ammar Zoni Ngotot Dihadirkan Langsung di Sidang: Pemberitaan Saya Tak Sesuai Fakta!
-
KADIN Soroti Peran Pindar dalam Menjangkau 132 Juta Penduduk Tanpa Akses Keuangan
-
Kapan Sebaiknya Mengajukan Pinjaman Daring agar Lebih Menguntungkan?
-
Love Scam Makin Marak, Detektif Jubun Ingatkan: Jangan Mudah Jatuh Hati di Dunia Maya
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
-
88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?