Suara.com - Menulis pesan untuk seseorang di puncak gunung merupakan kegiatan yang biasa dilakukan para pendaki. Entah itu untuk pacar atau orang lain yang dicintai.
Namun sebuah pesan cinta yang ditulis seorang pendaki di puncak Gunung Lawu baru-baru ini menjadi sorotan banyak warganet. Tulisan itu viral di media sosial.
Foto pesan cinta dari puncak gunung ini diunggah oleh akun Twitter @subtanyarl pada Rabu (8/7/2020).
"Tanyarl jadi ceritanya mas crush aku kan nanjak kemaren, terus aku bilang nitip tulisin namaku gitu di atas awan. Eh malah ditulis gini kalau baper salah gak si," cuit @subtanyarl.
Pesan yang ditulis dalam buku bergaris itu ditujukan untuk orang bernama Tasya.
"I Love U Tasya Mt.Lawu 3265 mdpl 05.07.2020," tulisan di pesan tersebut.
Latar belakang pesan tersebut memperlihatkan pemandangan dari puncak gunung dengan posisi di atas awan.
Setelah diteliti ternyata ada nama lain yang tertulis di buku tersebut. Di balik pesan cinta untuk Tasya ada nama wanita lain yang tercantum di sana.
Saat foto itu diperjelas dengan menurunkan tingkat kecerahan, tampak nama "Ratna".
Baca Juga: Saking Sopannya, Pelayan Restoran Cepat Saji Buat Publik Menangis
Di balik kertas tersebut tertulis, "Selamat pagi Ratna".
Unggahan itu mendapat banyak reaksi warganet. Hingga Kamis (9/7/2020) pagi, postingan itu telah memperoleh sekitar 1.300 komentar, 400 retweet dan 4.100 like.
Warganet yang jeli mengetahui kejanggalan ini lantas ramai memberikan komentar.
"Itu belakangnya nama cewek lain nder si Ratna," kata @scyounistic.
"Iya. Tulisannya selamat pagi Ratna. Duh. Kok aku yang ngerasa sakit," ujar @jjaldoooo.
Bahkan ada warganet yang memberikan spekulasi jika masih ada tulisan untuk wanita-wanita lain di buku itu.
"Jangan baper nder itu di belakang kertasnya aja ada 'Selamat Pagi Ratna'. Bisa jadi dibalik-balik kertas yang lain ada, 'Aku sayang kamu Siti, I miss you maesaroh, aku kangen kamu jubaedah, jadian yuk marpuah, jangan sedih ya Zaenab ada aku, Semangat Sumiati sayang" komentar @nasna*****.
Namun tidak semua warganet punya pendapat yang serupa. Ada netizen yang tetap berpikiran positif.
"Loh monmaap nih ya gaes. Temen gua juga ada yang suka hiking. Nah, hiking tuh biasanya ga cuman 1 orang. Ada 3-6 orang bahkan lebih. Dari masing-masing orang itu pasti pada punya temen, ttm, pacar, gebetan yang juga nitip. Biasanya mereka bawa cuman 1 buku dan 1 spidol, dipakai bareng," kata @bucinnyain*****.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu
-
Kolaborasi Bareng DPRD DKI, Pramono Resmikan Taman Bugar Jakbar
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum