Suara.com - Akurat Poll memperlihatkan rendahnya kepuasan publik terhadap kinerja DPR RI. Sambil berseloroh, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati menilai para anggota DPR RI harus segera bertobat.
Dari hasil survei yang dilakukan Akurat Poll, kepuasan responden terhadap kinerja DPR RI hanya mencapai 40,2 persen.
Enny mempertanyakan akan kinerja DPR sebagai wakil rakyat namun tidak memuaskan masyarakat.
"Nauzubillah ini rendah sekali. Jadi, bagaimana mungkin lembaga yang menjadi representasi masyarakat itu justru yang paling rendah tingkat kepuasannya?" kata Enny saat menghadiri sebuah diskusi yang disiarkan langsung melalui akun YouTube Akuratco, Selasa (4/8/2020).
"Ini mudah-mudahan menjadi tobat nasuha gitu," timpal Enny berseloroh.
Sebelumnya, Akurat Poll merilis hasil survei terkait kinerja pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf dan jajarannya, termasuk para anggota DPR RI. Hasilnya, sebanyak 40,2 persen responden mengaku puas dan 39 persen lainnya mengaku kurang puasa dengan kinerja para anggota DPR RI.
Survei yang dilakukan pada 15 hingga 24 Juli 2020 tersebut memperlihatkan beragam pendapat responden melihat kinerja Jokowi, Ma'ruf Amin, Kabinet Indonesia Maju dan anggota DPR RI.
Untuk DPR RI sendiri mendapatkan kepuasaan yang rendah yakni hanya 40,2 persen. Presentase tersebut merupakan penggabungan dari 1,1 persen responden yang sangat puas dan 39,1 persen cukup puas.
"Anggota DPR (dapat) di bawah 50 persen," kata Direktur Eksekutif Akurat Poll Adlan Nawawi dalam paparannya yang disiarkan langsung melalui akun YouTube Akuratco, Selasa (4/8/2020).
Baca Juga: Publik Nilai Kinerja DPR Rendah, Akurat Poll: Relevan dengan Parpol
Tingkat kepuasaan publik terhadap kerja para wakil rakyat tersebut ternyata tidak berbanding jauh dengan responden yang tidak puas. Sebab, menurut hasil survei terdapat 39 persen responden yang mengaku kurang puas dengan kinerja anggota DPR RI.
6,9 persen responden memilih sangat tidak puas dan 13,8 persen memilih tidak tahu atau tidak menjawab.
"Separuh suara publik sebetulnya memandang rendah kinerja wapres, kabinet dan DPR. Nah, rendahnya kepuasan publik terhadap kinerja DPR sesungguhnya relevan dengan partai politik," pungkasnya.
Survei tersebut dilakukan secara tatap muka pada 1.210 responden. Survei yang menggunakan metode penarikan sampel multistage random sampling dan memiliki kesalahan dugaan kurang lebih 2,8 persen pada selang kepercayaan 95 persen.
Berita Terkait
-
DPR Sebut Tunjangan Pensiun Seumur Hidup Sudah Proporsional dan Terukur
-
Komisi II DPR Cecar KPU dan ANRI Soal Polemik Ijazah Capres: Asli, Palsu, atau Dimusnahkan?
-
Bahas Soal Papua, Komisi I DPR Gelar Rapat Tertutup dengan Menhan dan Panglima TNI
-
Maraton Politik Prabowo - Dasco: Tancap Gas 3 Pertemuan Sepekan Bahas Apa Saja?
-
Komisi III DPR dan Pemerintah Sepakat Kebut RUU Penyesuaian Pidana, Kapan Selesai Target?
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
'Suaranya Saya Kenal', Kesaksian Marbot Ungkap Detik-detik Alvaro Dibawa Ayah Tiri Pembunuhnya
-
Palu MA Sudah Diketuk! Mario Dandy Kini Hadapi Total 18 Tahun Penjara, Akhir dari Segalanya?
-
Peradi SAI Soal KUHAP Baru: Polisi-Jaksa akan Lebih Profesional, Advokat Tak Lagi Jadi 'Penonton'
-
5 Poin Mengejutkan dari Rapor Akhir KTT Iklim COP30: Apa Saja yang Disepakati?
-
Tetapkan 3 Titik Berat Pengamanan, Menhan Sjafrie Ungkap Strategi 'Smart Approach' di Papua
-
Cak Imin Bicara soal Isu Pemakzulan di PBNU Usai Rapat, Nusron Wahid: Doakan Badai Cepat Berlalu
-
Tangisan Rindu pada Kakek Berujung Maut, Alvaro Tewas Disumpal Handuk oleh Ayah Tiri
-
Isu Pemakzulan Gus Yahya Menguat, Begini Reaksi Nusron Wahid Soal Polemik Internal PBNU
-
PDIP Lawan Politik Uang, Hasto Kristiyanto: Gerakkan Anak Muda dan Bangun Visi Samudra
-
Lima Petani Pino Raya Luka Berat Diduga Ditembak Keamanan Perusahaan Sawit! Begini Kronologinya