Suara.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara menyatakan hingga Agustus 2020 ada sebanyak 348 tenaga medis di Sumut terpapar virus Corona.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan melalui video streaming.
"Tenaga medis yang terpapar Corona jumlahnya ada 348 orang. Terdiri dari dokter spesialis, dokter umum hingga analis laboratorium," kata Whiko, Senin (10/8/2020).
Secara rinci Whiko memaparkan, tenaga medis yang terpapar Corona terdiri dari 40 orang dokter spesialis, dan 13 orang peserta pendidikan spesialis.
Selanjutnya, ada 29 orang dokter umum, 207 orang perawat, 29 orang bidan dan 30 orang analis laboratorium.
"Dan beberapa orang dokter meninggal dunia dengan konfirmasi positif Corona," ujarnya.
Selain itu, Whiko juga menjelaskan jumlah penderita suspek Corona sebanyak 564 orang.
Pasien yang terkonfirmasi positif Corona di Sumut sebanyak 4.948 orang.
"Dalam sepekan terjadi peningkatan jumlah pasien, yakni mencapai 755 orang," bebernya.
Baca Juga: Bertambah 479 Pasien, Positif Corona di Jakarta Capai 26.193 Orang
Untuk pasien Corona yang sembuh bertambah menjadi 2.097 orang. Hal tersebut menyebabkan adanya penambahan sejak sepekan sebanyak 445 pasien sembuh.
Namun, jumlah pasien yang meninggal dunia akibat terpapar Corona juga mengalami peningkatan, yakni 226 orang.
"Untuk jumlah pasien yang meninggal penambahan dalam seminggu terkahir yakni 22 orang," ucapnya.
Oleh sebab itu, kata Whiko, Pemprov Sumut akan mulai menjalankan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 yang dikeluarkan pada tanggal 4 Agustus 2020.
Inpres tersebut mengintruksikan seluruh pemerintah di daerah untuk melakukan peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dalam pengendalian pencegahan Covid-19.
Pemprov Sumut akan menindaklanjuti Inpres tersebut dengan terus melakukan sosialisasi yang masif dengan memaksimalkan komponen masyarakat yang ada.
Berita Terkait
-
Menteri LH Setop Aktivitas Perusahaan Tambang, Sawit dan PLTA di Batang Toru!
-
Solidaritas Publik Mengalir, Donasi Ferry Irwandi Tembus Rp1 Miliar dalam 3 Jam
-
Dasco: Anak Korban Bencana Sumatera Jangan Dipaksa Sekolah Dulu, Wajib Trauma Healing
-
Banjir Dahsyat Sumut, Benarkah Ulah Korporasi Raksasa Asing dan Astra di Baliknya?
-
Waspada! Ratusan Pengungsi Banjir Sumatra Diserang Demam, Ini Biang Keroknya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026
-
Update Banjir Rob Jakarta: 17 RT Kepulaun Seribu Terdampak, 6 RT di Jakarta Utara Kembali Terendam!
-
Gelar Panggung Musikal di Sarinah, Aktivis Sebut Banjir Sumatera Tragedi Ekologis