Suara.com - Publik sosial media dibuat heboh dengan skripsi seorang sarjana Ilmu Sosial yang membahas tentang Zionisme dalam serial kartun Spongebob Squarepants.
Warganet terkejut ketika melihat daftar pustaka yang digunakan oleh penyusun tugas akhir itu ternyata berasal dari Wikipedia hingga grup Facebook.
Sebuah akun Twitter @gilangcomrade mengunggah tulisan skripsi itu ke publik saat sedang mencari sumber untuk penelitian studinya.
Ia lantas menemukan sebuah skripsi dengan judul yang sesuai dengan isu yang sedang ia teliti, namun begitu ia mengecek sumber bahan tulisan skripsi itu, @gilangcomrade menemukan kejanggalan.
Skripsi berjudul "Tanda-tanda Zionisme dalam Film Kartun Anak di Televisi" itu menganalisis secara semiotik atau menelusuri dari tanda dan penanda Zionisme yang termuat dalam tayangan kartun tersebut.
Sarjana itu menganalisis tanda-tanda Zionisme dalam film Spongebob Squarepants episode Good Neighboirs, Hocus Pocus, dan Cephalopod Lodge.
Yang menjadi sorotan warganet adalah penggunaan sumber dalam skripsi itu yang dinilai tidak seimbang dengan isu yang diulas dalam penelitian itu.
Sarjana lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sebuah universitas itu menuliskan daftar pustaka dari sumber terbuka seperti Wikipedia, blog pribadi, hingga grup Facebook.
Diketahui bahwa untuk menyusun skripsi, ada beberapa standar pengambilan sumber yang boleh digunakan agar informasi yang dihasilkan valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
Baca Juga: Tanggapi Insiden Beirut, Pejabat Irak Sentil Rezim Zionis
Akun Twitter @gilangcomrade pun mengkritisi penggunaan sumber terbuka untuk skripsi bidang sosial politik dan humaniora tersebut.
Ia lantas menunjukkan beberapa sumber yang bisa digunakan mahasiswa untuk menyusun skripsi dengan isu-isu Zionisme, Israel dan Palestina.
"Gue juga anak sospol, mayoritas teman-teman di FISIP juga kualitas makalahnya sangat bagus. Cuma pandangan kita harus keluar dari bubble yang 'baik-baik saja' biar bisa melihat banyak PR yang perlu diperbaiki bersama," tulis @gilangcomrade.
Sementara itu, salah satu warganet mengatakan bahwa penggunaan sumber dalam skripsi itu kemungkinan tidak akan diloloskan oleh dosennya.
"Wkwk tak berkualitas, kalau dosen ku dulu sumber pustaka itu harus jurnal, minimal 40 persen jurnal internasional dan 60 persen jurnal nasional, sumber buku juga boleh tapi enggak boleh banyak selain sumber-sumber itu langsung dicoret draft-nya, daftar pustaka juga harus pakai Mendeley, setiap mau maju seminar dicek dulu soft file-nya," cerita seorang warganet.
"Apa saudara tidak pernah mendapat mata kuliah "metodologi penulisan penelitian ilmiah"? alias bisa-bisanya sumber blogspot," protes salah satu warganet.
Berita Terkait
-
Tanggapi Insiden Beirut, Pejabat Irak Sentil Rezim Zionis
-
Kelamaan Garap Skripsi, Mahasiswa Ini Tak Tahu Dosennya Sudah Pensiun
-
Bosan di Rumah Jadi Sebab Banyak Muncul Klaster Baru Virus Corona
-
Giuseppe Paterno, Veteran Perang Dunia II Jadi Sarjana di Usia 96 Tahun
-
Ilmuwan Ungkap Sumber Batu yang Membentuk Stonehenge
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika
-
Jusuf Kalla Ngamuk di Makassar: Tanah Saya Dirampok Mafia, Ini Ciri Khas Lippo!
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana