Suara.com - Kelompok teroris Daesh/ISIS sedang mempersiapkan serangan ke Masjid Agung Hagia Sophia, yang baru saja diresmikan oleh Presiden Reccp Tayip Erdogan.
Menyadur A News, Jumat (4/9/2020), rencana penyerangan Haghia Shopia ini terungkap setelah penahanan tokoh senior Daesh / ISIS Mahmud Özden.
Setelah penangkapan tersebut, pasukan keamanan Turki menyita beberapa bukti penting yang mengungkapkan organisasi teroris Daesh / ISIS merencanakan menyerang Masjid Hagia Sophia, Menteri Dalam Negeri Turki Süleyman Soylu mengatakan kepada Hürriyet Daily.
"Dia sudah ditahan sejak 20 Agustus. Interogasinya selesai, dan dia membuat beberapa pengakuan selama interogasi, tetapi yang paling penting kami dapat menyita materi digital," kata Soylu kepada kolumnis Abdülkadir Selvi dari harian Turki Hürriyet.
Özden alias Emir menerima instruksi dari Suriah dan Irak, dan membuat kelompok yang terdiri dari 10-12 orang untuk mengadakan aksi protes di Turki, menurut Soylu.
Mahmud Özden juga memiliki rencana rahasia untuk menyerang politisi, kepala organisasi nonpemerintah, tokoh terkemuka, hingga menyerang Pangkalan Udara Incirlik di Adana.
Dikutip dari Daily Sabah, Pihak Kepolisian Turki sebelumnya sudah menahan Özden pada tahun 2017 karena merekrut teroris, tetapi pengadilan membebaskannya di bawah kendali yudisial.
Pemimpin ISIS berusia 48 tahun itu menerima 7.000 dolar (Rp 103,3 juta) untuk setiap teroris yang dia rekrut, menurut dokumen pengadilan.
Ozden juga ditahan pada Juli 2019 karena memeras pemilik toko lokal di provinsi Adana, bersama dengan teroris lainnya yang mengaku telah menerima bantuan keuangan dari beberapa negara Teluk, termasuk Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi, yang mengklaim mengumpulkan "zakat".
Baca Juga: UAS Lelang Cincin Muslim United, Terjual Fantastis
Turki adalah salah satu negara pertama yang mendeklarasikan Daesh/ISIS sebagai kelompok teror pada 2013.
Sejak saat itu, kelompok ekstremis tersebut melakukan sedikitnya 10 bom bunuh diri, tujuh serangan bom dan empat serangan bersenjata, yang menewaskan 315 orang dan melukai ratusan lainnya.
Sebagai tanggapan, Turki meluncurkan operasi anti-teror di dalam dan luar negeri untuk mencegah serangan lebih lanjut.
Intelijen Turki memainkan peran kunci dalam kematian pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi dengan menahan dan mengekstradisi salah satu pembantunya ke Irak, yang memberikan kesempatan untuk AS mendapatkan informasi penting.
Menurut angka Kementerian Dalam Negeri Turki, setidaknya 2.000 orang ditangkap dan 7.000 lainnya dideportasi dalam operasi melawan ISIS di Turki dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu sekitar 70.000 orang ditolak masuk ke Turki karena diduga terkait dengan kelompok teroris.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Benarkah Puteri Komarudin Jadi Menpora? Misbakhun: Mudah-mudahan Jadi Berkah
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP
-
Tim Independen LNHAM Terbentuk, Bakal Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus 2025
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya
-
Pengamat: Keberanian Dasco Minta Maaf dan Bertemu Mahasiswa jadi Terobosan Baru DPR
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Kejagung Ungkap Nilai Aset Sitaan Sawit Ilegal Kini Tembus Rp 150 Triliun
-
18 WNI dari Nepal Tiba di Tanah Air Hari Ini, Dipulangkan di Tengah Krisis Politik
-
Di Balik Mundurnya Rahayu Saraswati, Mahfud MD Sebut Ada 'Badai Politik' Menerjang DPR
-
Dugaan Korupsi Tol CMNP Mulai Diusut, Siapa Saja yang Diperiksa Kejagung?