Suara.com - Seorang remaja asal Mesir tega membunuh ayahnya sendiri. Dia mengaku tak senang dengan sikap ayahnya yang kerap menghina ibunya di depan umum.
Menyadur Gulf News, Selasa (8/9/2020), remaja berusia 17 tahun itu mengaku sadar atas tindakannya. Dia sudah lama geram dengan perangai ayahnya yang kerap memperlakukan ibunya dengan tidak baik.
Kepada polisi, tersangka bernama Ahmed menjelaskan bahwa dirinya kini tinggal bersama ibunya selepas perceraian kedua orang tuanya pada Idul Fitri tahun ini.
Saat hari terjadinya pembunuhan, Ahmed tengah mengunjungi ayahnya, yang saat ditemui tidak henti-hentinya menghina dia dan ibunya dengan kata-kata kotor.
"Saya membunuhnya dengan memukul kepalanya dengan tongkat," kata Ahmed menceritakan pristiwa yang terjadi di desa Masjid Mousa di kota Atfih, selatan Giza.
Ahmed mengatakan dia tidak bisa menahan penghinaan kepada ibunya di depan keluarga dan orang asing.
Dia juga mengatakan kepada ayahnya bahwa dia tidak boleh menyinggung perasaan ibu di depan orang banyak.
Alih-alih mengerti, ayahnya, kata Ahmed justru menanggapi dengan kemarahan. Kata-kata kotor dan tidak senonoh keluar dari mulut pria 40 tahun itu.
Tindak pembunuhan itu dilaporkan oleh warga setempat. Ahmed kini untuk sementara ditahan selama 15 hari ke depan, setelah sebelumnya sudah masuk tahanan selama 4 hari terakhir.
Baca Juga: Gegara Tersinggung, Pria 19 Tahun Mabuk Habisi Nyawa Peternak di Sidarap
Menurut survei Demografi dan Kesehatan Mesir 2014, negara tersebut memang kental dengan kekerasan rumah tangga yang dilakukan para suami terhadap istri.
Sebanyak 80 responden pria yang telah menikah, mengaku pernah melakukan kekerasan pada istrinya. Sementara 28 persen mengakui bahwa mereka melakukan kekerasan fisik.
Pada tahun sebelumnya, 50 persen dari perempuan yang disurvei melaporkan mengalami beberapa bentuk kekerasan, sementara 16 persen dianiaya secara fisik.
Para ahli mengatakan kekerasan dalam rumah tangga dapat menimbulkan konsekuensi berbahaya bagi anak-anak yang menyaksikannya dalam hal perkembangan emosional, kognitif, dan perilaku mereka, yang dijelaskan sebagai siklus kekerasan antargenerasi.
Sejalan dengan itu, ditunjukkan bahwa anak-anak yang pernah mengalami kekerasan dalam keluarga asalnya lebih cenderung terlibat dalam hubungan kekerasan saat dewasa.
Berita Terkait
-
Arab Saudi Vonis 8 Orang Terkait Pembunuhan Khashoggi
-
Suami Tinggal di Belanda, Ibu Pembunuh Balita Ternyata Istri Ketiga
-
Wanita Asal Maroko Sangkal Bunuh Bayinya, Ngaku Cuma Menggigit
-
Dianggap Terlalu Berisik, Pria Ini Tembak Mati Istri dan Dua Anaknya
-
Hilang 40 Hari, Junah Dibunuh dan Mayatnya Dicor Suami di Bawah Ranjang
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Menteri Hukum Ultimatum PPP: Selesaikan Masalah Internal atau AD/ART Jadi Penentu
-
Satu Bulan Tragedi Affan Kurniawan: Lilin Menyala, Tuntutan Menggema di Benhil!
-
Polemik Relokasi Pedagang Pasar Burung Barito, DPRD DKI Surati Gubernur Pramono Anung
-
Siapa Ketum PPP yang Sah? Pemerintah akan Tentukan Pemenangnya
-
KPAI Minta Polri Terapkan Keadilan Restoratif untuk 13 Anak Tersangka Demonstrasi
-
Program Magang Fresh Graduate Berbayar Dibuka 15 Oktober, Bagaimana Cara Mendaftarnya?
-
DPR RI Kajian Mendalam Putusan MK soal Tapera, Kepesertaan Buruh Kini Sukarela
-
Setelah Kasih Nilai Merah, ICW Tagih Aksi Nyata dari Pemerintah dan Aparat Penegak Hukum
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun
-
DPRD DKI Kaget Dana Transfer Pusat ke Jakarta Dipangkas, APBD 2026 Terancam Turun