Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia menyebut semakin hari semakin banyak keturunan Partai Komunis Indonesia dan anak cucu komunis terungkap identitasnya.
"Dan ketahuan pada ngumpul bareng di kolam yang sama... Hemmm... Mau nyolot...? Silakan," kata Tengku melalui akun Twitter @ustadtengkuzul.
Pernyataan Tengku disambut gelombang cecaran dari netizen yang merasa heran dengan Tengku yang sering menggunakan narasi komunis. "Pertanyaannya adalah anda setiap hari bahas PKI dan PKI! Kalau memang PKI dan anak cucu PKI itu ada? Buktikan dan sebutkan siapa saja mereka, jangan cuma bisanya teriak PKI, PKI, tapi tak ada bukti sama sekali," kata seorang netizen.
Tengku mengkritik kalangan yang dinilainya tidak paham dengan program penceramah bersertifikat sehingga menjadikan MUI sasaran tembak.
"Ternyata buzzers itu akalnya lemah dan susah mencerna berita. Yang mau disertifikasi itu para dai, bukan MUI. Tapi mereka memahamkannya MUI takut disertifikasi... Berapa tiang listrik melesetnya pemahamannya mereka dari berita aslinya? hehehe... Melayani buzzers menghabiskan usia," kata Tengku.
Dia menyebut kalangan yang menyerang MUI, di antaranya buzzer yang sengaja dikerahkan untuk itu.
Tengku menyebut MUI mendapat serangan karena sejak awal menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila sehingga kemudian tak jadi disahkan DPR dan ditarik kembali oleh pemerintah.
MUI juga sejak awal menolak RUU Badan Pembina Ideologi Pancasila yang diusulkan pemerintah -- yang disebut-sebut gantinya RUU HIP.
Di balik serangan itu, menurut Tengku, ada kekuatan pendukung komunisme.
Baca Juga: Jika Ustaz Sudah Sebar Hoaks, Mencaci, Ini Sudah Keluar dari Ajaran Nabi
"Kenapa MUI diserang secara masif? Buzzers dikerahkan, bahkan umat seberang agama Islam pun ikut menyerang MUI, dan para personal MUI? Jawabnya terang benderang. Karena MUI menolak RUU HIP dan RUU BPIP. Ada kekuatan pro komunis dan raksasa besar yang terganggu. Umat rapatkan barisan..!" kata Tengku melalui akun Twitter @ustadtengkuzul.
Bak gula, pernyataan Tengku selalu menarik perhatian netizen untuk berkomentar dengan segala perspektif mereka.
Sebagian netizen menyarankan agar dibedakan antara yang menghantam, mengkritik karena cinta MUI, dan yang hanya iseng. "Saya sendiri cenderung lebih suka kalau MUI berbenah, menjadi lembaga yang lebih modern diterima semua kalangan," kata seorang netizen yang diamini netizen yang lain.
Isu komunis yang sering diangkat Tengku disoal netizen. Mereka merasa ada yang ganjil dan heran kenapa Tengku seakan menjadikan isu itu andalan untuk diangkat ke media sosial. "Andalannya itu gak jauh dari utang, buzzer, PKI. Itu aja diulang-ulang terus sampai pemilu, tetapi gak kunjung menang. Kasihan," katanya.
Berita Terkait
-
Partai Komunis China Guyur Investasi Rp 36,4 Triliun ke Indonesia, Untuk Apa Saja?
-
Soal Fatwa MUI Rumah dan Sembako Tak Boleh Dipajaki, DPR Siap Tanya Menkeu: Sudah Jadi Masukan?
-
Respons Fatwa MUI, Rano Karno: Aneh Memang, Sudah Bayar Pajak Tanah Bangun Bayar Lagi
-
MUI Tetapkan Fatwa Pajak Berkeadilan, DJP Kemenkeu: Nanti Coba Kami Tabayyun
-
Tetapkan Fatwa Pajak Berkeadilan, MUI Soroti PBB Rumah Huni yang Mencekik hingga Pajak Kendaraan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Inovasi Penanganan Bencana di Indonesia, Tiga Pelajar SMA Memperkenalkan Drone Rajawali
-
Pascabanjir di Padang, Penyintas Mulai Terserang ISPA dan Penyakit Kulit
-
Prabowo Panggil Semua Kepala Daerah Papua ke Istana, Sinyal Gebrakan Baru?
-
Pakai Analogi 'Rekening Koran', Hasan Nasbi Tantang Balik Penuduh Ijazah Jokowi
-
Pengelola SPPG di Bogor Klaim 90 Persen Sumber Pangan MBG Sudah Lokal
-
Kagetnya Roy Suryo Usai Lihat LP di Polda Metro Jaya: Ternyata Jokowi Dalang Pelapor
-
KPK 'Obok-obok' Tiga Lokasi, Buru Bukti Fee Proyek Bupati Lampung Tengah
-
Api di Kramat Jati: Saat Ratusan Kios Jadi Abu dan Harapan Pedagang Diuji?
-
7 Fakta Panas Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi, dari Adu Tuntutan Hingga Narasi Sesat
-
Gubernur Bobby Nasution Fokus Air Bersih-Infrastruktur Pascabencana di Sumut