Suara.com - Mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno dan mantan calon gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat masuk dalam struktur tim sukses pasangan Bobby Nasution dan Aulia Rachman di bursa pilkada Kota Medan tahun 2020.
Masuknya tokoh-tokoh politik nasional menjadi tim pemenangan mantu Presiden Joko Widodo dinilai analis politik dari Indo Strategi Research And Consulting Arif Nurul Imam, merupakan hal yang biasa.
Sandiaga merupakan pengurus Partai Gerindra sehingga mau tidak mau dia mengikuti garis partainya yang mengusung pasangan Bobby dan Aulia. Aulia merupakan kader Partai Gerindra.
"Dan tentunya lagi-lagi soal kepentingan politik praktis, itu kepentingan untuk menang aja sehinga kalau bicara ideologi bisa jadi nggak relevan," kata Arif kepada Suara.com, Senin (21/9/2020).
Dinamika yang terjadi di Kota Medan sekaligus menunjukkan bahwa fenomena politik lokal dengan politik nasional tidak sama. Di tingkat pusat -- pemilu presiden -- partai bisa berseteru, sementara di daerah mereka bisa bergandengan tangan.
Menurut catatan Suara.com, dalam dua pemilihan presiden dan wakil presiden terakhir (2014 dan 2019), Partai Gerindra dan gerbongnya merupakan lawan kuat PDI Perjuangan dan koalisi. Sementara di sejumlah daerah, mereka kompak saling gotong royong mengusung calon kepala daerah yang sama.
"Meskipun dalam pilpres mereka berseberangan, tetapi dalam politik lokal bisa bersatu," kata Arif.
Peta politik nasional setelah pemilu presiden dan wakil presiden 2019 pun berubah, Gerindra berubah haluan menjadi pendukung pemerintahan Jokowi. Prabowo yang tadinya menjadi lawan Jokowi, kini menjadi menteri pertahanan di bawah komando Jokowi.
Sementara itu kenapa Djarot juga masuk dalam struktur tim sukses pasangan Bobby dan Aulia, menurut Nurul, karena Djarot punya modal politik yang kuat di Sumatera Utara. Djarot pernah menjadi calon gubernur Sumatera Utara, selain itu dia berangkat dari daerah pemilihan Sumatera Utara untuk menjadi anggota DPR.
Baca Juga: Sandiaga Uno Sebut Tim Ekonomi Pemerintah Gagal Selamatkan UMKM
"Sedikit banyak dia punya basis-basis politik yang bisa diarahkan untuk dukung Bobby. Jejaring dia di grass root bisa didorong untuk mendukung. Itu yang saya kira Djarot kenapa masuk dalam struktur tim kampanye Bobby," katanya.
Menurut Nurul masuknya Djarot lebih didasari kalkulasi politik elektoral.
"Kalau Djarot gabung di situ bisa gaet pemilih Djarot. Ketika dia masuk, logikanya akan lebih mudah dorong pemilihnya dukung Bobby," katanya.
Sedangkan Sandiaga masuk, selain dia kader Gerindra, juga karena diperhitungkan bisa menggaet suara dari kalangan emak-emak dan pengusaha.
Menurut analisis Arif, masuknya kedua tokoh tersebut ke Kota Medan bukan soal tidak percaya diri bisa memenangkan Bobby atau tidak, tetapi lebih untuk memaksimalkan modal politik agar bisa menang.
Tag
Berita Terkait
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Gubsu Bobby Nasution: Pemerintah Pusat Sangat Membantu Pemulihan Pascabencana
-
Gubernur Bobby Nasution Fokus Air Bersih-Infrastruktur Pascabencana di Sumut
-
Bantuan Logistik Kementan-Bapanas Tiba di Belawan, Bobby Nasution: Penyemangat Pascabencana di Sumut
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Periksa Maraton 8 Saksi
-
Rencana Sawit di Papua Dikritik, Prabowo Dinilai Siapkan Bencana Ekologis Baru