Suara.com - Pemerintah Indonesia dan Swedia sedang menjajaki kemungkinan kerja sama triple helix.
Dilansir ANTARA, Duta Besar Indonesia untuk Swedia dan Latvia, Kamapradipta Ismono mengatakan ada empat peluang kerja sama triple helix pada sektor penelitian dan pengembangan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, pengelolaan energi, sampah, dan air.
Melalui acara diskusi virtual, Kamis (24/9/2020), Kamapradipta mengusulkan agar kerja sama dijajaki antara Badan Inovasi Swedia (Vinnova) dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Untuk potensi kerja sama triple helix antara Indonesia dan Swedia, mungkin tadi saya menyinggung Vinnova, di sini ada potensi area kerja sama antara Vinnova dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di bidang pengembangan kapasitas, research and development (penelitian dan pengembangan, red), juga startup (perusahaan rintisan, red)," kata Kamapradipta.
Triple helix merupakan model interaksi antara pemerintah, sektor swasta, dan universitas dalam mengelola industri dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia.
Model itu, sebagaimana diterangkan Kamapradipta, telah lama digunakan oleh Swedia untuk membangun sinergi dari ragam pemangku kepentingan demi menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat.
Tidak hanya itu, Dubes juga mengusulkan kemitraan antara Preem AB dan Chalmers University of Technology dengan PT Pertamina (Persero) dan Institut Teknologi Bandung soal pengelolaan energi ramah lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Preem AB merupakan perusahaan bahan bakar minyak terbesar di Swedia, sementara Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang mengelola minyak dan gas bumi di Indonesia.
Sementara itu, Chalmers University of Technology merupakan salah satu universitas riset di Gothenburg, Swedia.
Baca Juga: Pembakaran Alquran di Swedia, Begini Reaksi Ulama Muslim
"Selain Pertamina, bisa juga digali kolaborasi dengan PLN, Perusahaan Listrik Negara, karena kami mencatat Swedia juga memiliki minat tinggi di bidang energi baru dan terbarukan dan terkait hal ini PLN mungkin jadi mitra yang cocok dalam pengembangan energi baru dan terbarukan," kata Kamapradipta.
Untuk peluang kerja sama ketiga, ia mengusulkan kemitraan antaruniversitas kedua negara, khususnya dalam pengembangan pembelajaran jarak jauh (e-learning), pertukaran pelajar, penelitian gabungan pada bidang teknologi dan informasi, lingkungan, ekonomi ramah lingkungan, serta pembangunan infrastruktur digital pada tata kelola perkotaan (smart city).
Terakhir, Dubes Kamapradipta juga mengusulkan kerja sama antara badan perlindungan lingkungan hidup Swedia dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Indonesia (BPPT).
"Kita ingin meningkatkan ekspor (ke Swedia, red) tetapi Swedia punya standar tinggi di bidang ekspor dan standardisasi sehingga kita perlu menjajaki kerja sama antara environmental protection agency dengan BPPT, khususnya bidang bidang perlindungan lingkungan, pengelolaan sampah dan air, serta penanggulangan pencemaran laut dan sampah plastik," ujar dia.
Di antara negara-negara Nordik, Swedia merupakan mitra dagang terbesar Indonesia, kata Direktur Jenderal Amerika dan Eropa I Gede Ngurah Swajaya pada acara diskusi yang sama.
"Total nilai dagang antara Indonesia dan Swedia mencapai 718,2 juta dolar AS (sekitar Rp10,6 triliun) pada tahun lalu," kata Ngurah Swajaya.
Tag
Berita Terkait
-
Graham Potter Misuh-misuh Striker Rp2,4Triliun Belum Bisa Dimainkan Gegara Cedera
-
Rp2,54 Triliun Tak Sia-sia! Alexander Isak Siap Kembali Teror Gawang Lawan
-
Terlilit Utang Rp145 Miliar, Keluarga Sven-Goran Eriksson Jual Murah Rumah Mewah
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Swedia Ingin Kurangi Emisi Lewat Pajak Makanan Tak Ramah Lingkungan, Bisakah Ditiru?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
-
Profil Victor Hartono: Pewaris Djarum, Dicekal Negara Diduga Kasus Pajak
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
Terkini
-
Dicekal ke Luar Negeri, Roy Suryo Cs Wajib Lapor Seminggu Sekali
-
Pengamat UGM Nilai Jokowi Melemah dan Kaesang Tak Mampu, Mimpi PSI Tembus Senayan 2029 Bakal Ambyar?
-
Sentil Pemerintah di DPR, Rhoma Irama Jadikan Demam Korea Cermin Sukses Industri Kreatif
-
Roy Suryo Cs 'Lawan Balik' Polisi, Desak Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi
-
Plot Twist Kasus Rizki Nurfadilah: Ngaku Korban TPPO, Ternyata Sadar Jadi Scammer di Kamboja
-
Pohon Tumbang Ganggu Layanan MRT, Gubernur Pramono: Sore Ini Kembali Normal
-
Dugaan Cinta Terlarang Perwira Polisi dan Dosen Untag: AKBP B Dipatsus, Kematian DLV Masih Misteri
-
Jangan Takut Lapor! KemenPPPA Tegaskan Saksi dan Korban KBGO Tak Bisa Dituntut Balik
-
Gerak Dipersempit! Roy Suryo Cs Resmi Dicekal ke Luar Negeri di Kasus Ijazah Jokowi
-
KPK Serahkan Rp 883 Miliar Hasil Perkara Investasi Fiktif ke PT Taspen