Suara.com - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyampaikan dalam dua pekan penanganan COVID-19 di sembilan provinsi prioritas ditambah Banten menunjukkan jumlah kasus aktif secara nasional masih terus meningkat.
"Sejak ditunjuknya menko marves dan ketua satgas penanganan COVID-19 untuk menangani COVID-19 di provinsi prioritas, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, Bali ditambah Banten, evaluasinya jumlah kasus aktif secara nasional di Indonesia terus mengalami peningkatan," kata juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara virtual di kantor Presiden Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Pada rapat terbatas 15 September 2020, Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional untuk menangani penyebaran COVID-19 di sembilan provinsi.
Target yang diharapkan adalah penurunan penambahan kasus harian. Selain itu, peningkatan angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian.
Sedangkan pada hari ini, terdapat 291.182 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 dengan 61.839 kasus aktif. Penambahan kasus positif sebanyak 4.174 sedangkan jumlah yang sembuh adalah 218.487 sedangkan yang meninggal 10.856 orang.
"Seiring dengan terjadinya peningkatan di 9 provinsi prioritas termasuk Banten, namun jika dilihat persentase kontribusi 10 provinsi prioritas terhadap jumlah kasus nasional cenderung mengalami penurunan," kata Wiku.
Pada 13 September 2020, persentase kasus aktif di 10 provinsi tersebut menyumbang 71,8 persen dari kasus aktif nasional, kemudian pada 20 September 2020 persentase menurun menjadi 70,4 persen, selanjutnya pada 27 September 2020 mencapai 67,6 persen.
"Ini adalah kabar baik dan perlu untuk terus ditekan, sehingga kasus aktif di 10 provinsi prioritas ini semakin menurun," kata Wiku.
Jika dilihat dari kasus sembuh, terjadi peningkatan, baik di tingkat nasional maupun di 10 provinsi prioritas, namun kontribusi kesembuhan di 10 provinsi prioritas ini terhadap kesembuhan nasional mengalami penurunan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di India Tembus 6,3 Juta, Hampir 10.000 Meninggal Dunia
Pada 13 September sebesar 80,15 persen dari kasus kesembuhan nasional, pada 20 September menjadi 79,65 persen, dan terakhir pada 27 September menjadi 79,35 persen.
"Angka kesembuhan ini harus selalu ditingkatkan, baik di 10 provinsi prioritas ini maupun di tingkat nasional, karena kalau kita meningkatkan di 10 provinsi prioritas ini, angka nasionalnya juga akan meningkat secara signifikan," kata Wiku.
Sementara untuk kasus meninggal juga ada peningkatan, baik di tingkat nasional maupun di 10 provinsi prioritas ini.
Persentase kontribusi kasus meninggal pada 10 provinsi prioritas cenderung meningkat, yaitu pada 13 September sebesar 77,6 persen, pada 20 September 2020, meningkat menjadi 80,47 persen dan pada 27 September sedikit menurun menjadi 80,18 persen.
"Angka kematian ini harus selalu ditekan, baik di 10 provinsi prioritas ini maupun daerah lainnya," kata Wiku.
Namun, bila dilihat di masing-masing provinsi, secara umum persentase kasus aktif mengalami penurunan di 10 provinsi prioritas, kecuali Sulawesi Selatan dan Papua. Sulawesi Selatan, bahkan sempat mengalami peningkatan persentase kasus aktif pada 20 September dari 20,77 persen menjadi 23,9 persen.
Berita Terkait
-
Geger Proyek 'Busuk' Whoosh, Amien Rais Semprot Jokowi dan Luhut: Aneh Sekali
-
Mahfud Ragu Luhut Terlibat Dugaan Korupsi Whoosh: Dia Masuk Saat Barang Sudah Busuk
-
Luhut Sebut Whoosh 'Busuk' Sejak Awal, Said Didu Heran: Kenapa Kebusukan Itu Tidak Dihentikan?
-
Dugaan Mark Up Whoosh Naik Sidik: KPK Bicara Peluang Periksa Luhut, Ini yang Bakal Digali
-
Viral Momen Purbaya Yudhi Sadewa Diduga Dicuekin Menteri Lain Saat Sidang Kabinet
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Respons Kejagung Usai Sandra Dewi Cabut Gugatan Keberatan Perampasan Aset
-
Diduga Imbas Tabung Gas Bocor, Wanita Lansia Bos Warung Makan di Penjaringan Tewas Terpanggang
-
Gus Miftah 'Sentil' Soal Kiai Dibully Gara-Gara Es Teh, Publik: Belum Move On?
-
Buron! Kejagung Kejar Riza Chalid, WNA Menyusul di Kasus Korupsi Pertamina
-
Dilema Moral Gelar Pahlawan Soeharto, Bagaimana Nasib Korban HAM Orde Baru?
-
Pria Tewas Terlindas Truk di Pulogadung: Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Utang Kopi
-
Telan Kerugian Rp1,7 Miliar, Kebakaran Gudang Dekorasi Pesta di Jaktim karena Apa?
-
Divonis 4 Tahun dan denda Rp1 Miliar, Nikita Mirzani Keberatan: Ini Belum Berakhir!
-
Bejat! Pemuda Mabuk di Tasikmalaya Tega Cabuli Nenek 85 Tahun yang Tinggal Sendiri
-
Ribka Tjiptaning PDIP: Soeharto 'Pembunuh Jutaan Rakyat' Tak Pantas Jadi Pahlawan!