Suara.com - Dua pimpinan oposisi paling terkemuka di India ditahan oleh polisi ketika mereka akan mengunjungi keluarga korban kasus pemerkosaan.
Menyadur The Guardian, Jumat (2/10/2020) Rahul dan Priyanka Gandhi, tokoh terkemuka di partai Kongres, didatangi dan ditahan oleh polisi di negara bagian Uttar Pradesh saat mereka berusaha untuk mengunjungi keluarga korban kasus pemerkosaan di desa Hathras.
Desa Hathras menjadi pecahnya aksi protes minggu ini setelah kematian seorang gadis Dalit berusia 19 tahun dari desa tersebut, yang diduga diperkosa beramai-ramai dan disiksa dengan kejam oleh empat pria. Dia meninggal di rumah sakit pada Selasa pagi karena luka-lukanya.
Pihak keluarga menuduh bahwa dia adalah korban kekerasan berbasis kasta, yang dilakukan oleh pria dari kasta atas karena dia adalah seorang Dalit - kasta terendah.
Protes dimulai yang menuduh polisi tidak menangani kasusnya dengan serius karena kastanya, dan kemarahan semakin meradang pada hari Rabu ketika keluarga tersebut menuduh bahwa polisi telah mengkremasi tubuhnya pada malam hari bertentangan dengan keinginan mereka.
Perintah bagian 144, mencegah pertemuan lebih dari lima orang, diberlakukan di desa tersebut. Daerah itu juga dianggap sebagai zona penyebaran Covid-19.
Pemerintah mencegah orang luar masuk ke desa tersebut, yang diklaim beberapa pemimpin oposisi sebagai langkah bermotif politik sebagai langkah untuk mencegah kerusuhan.
Pada Kamis pagi, Priyanka dan Rahul Gandi berkendara ke Hathras untuk bertemu dengan keluarga korban dan pengunjuk rasa.
Tiba-tiba mobil mereka dihentikan sekitar 100 mil dari desa oleh polisi. Priyanka dan Rahul tetap melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Baca Juga: Bocah Pakai Kostum Mahatma Gandhi saat Tes Swab, Begini Tampilannya
Namun saat akan melanjutkan perjalanan, mereka dihalangi oleh barikade polisi, dan Rahul Gandhi didorong oleh petugas, yang kemudian menahannya.
"Saya berdiri di sini dengan damai. Saya ingin berjalan sendirian ke Hathras. Aturan 144 berbicara tentang pertemuan umum. Saya akan pergi sendiri ke Hathras. Atas dasar apa Anda menahan saya?" ujar Rahul kepada petugas yang menangkapnya.
Berbicara kepada orang banyak yang berkumpul, Rahul berkata: "Baru saja polisi mendorong saya, lathi menyerang saya dan melemparkan saya ke tanah. Saya ingin bertanya, bisakah hanya Modi-ji berjalan di negara ini? Tidak bisakah orang normal berjalan?"
Para pemimpin partai Kongres dituduh memicu ketegangan oleh para menteri di partai berkuasa Bharatiya Janata dengan mengunjungi desa dan terlibat unjuk rasa.
Yogi Adityanath, kepala menteri Uttar Pradesh, mengatakan kasus itu telah diserahkan ke tim penyelidik khusus dan akan segera dibawa ke pengadilan.
Sebuah laporan forensik polisi yang dirilis pada hari Kamis menyatakan bahwa gadis berusia 19 tahun itu tidak diperkosa, meskipun hal tersebut tidak sesuai dengan laporan dari rumah sakit Delhi tempat dia dirawat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
Terkini
-
Wacana 'Reset Indonesia' Menggema, Optimisme Kalahkan Skenario Prabowo-Gibran Dua Periode
-
Ketar-ketir, Pedagang Kaget Dengar Harga Sewa Kios jadi Selangit usai Pasar Pramuka Direvitalisasi
-
Pemfitnah JK Masih Licin, Kejagung Ogah Gubris Desakan Roy Suryo Tetapkan Silfester DPO, Mengapa?
-
Perluas Inklusi Keuangan Daerah, Wamendagri Wiyagus Tekankan Pentingnya Peran TPAKD
-
Pemerintah Miliki Program 3 Juta Rumah, Mendagri Ajak Perguruan Tinggi Ikut Berikan Dukungan
-
Ragunan Buka Malam: Pengunjung Hanya Bisa Lihat Harimau, Kuda Nil, dan Satwa Nokturnal Lainnya
-
Ragunan Uji Coba Buka Malam Hari Ini: Simak Jadwal 'Feeding Time' Harimau hingga Kuda Nil
-
Mau Lanjut ke Ragunan Malam? Pengunjung Siang Tetap Wajib Beli Tiket Baru
-
HNW Senang Atlet Senam Israel Ditolak Pemerintah RI: Mereka Tak Tahu Diri!
-
Tak Hanya Bangun Fisik, Jakpro Kini Fokus 'Bangun Manusia' Demi Jakarta Kota Global