Suara.com - Anoop Krishna, seorang dokter dari distrik Kollam di negara bagian Kerala, India, ditemukan tewas di rumahnya pada Kamis (1/10/2020).
Menyadur Gulf News, Senin (5/10/2020), polisi untuk sementara belum mengetahui alasan dokter berusia 35 tahun itu memutuskan untuk bunuh bunuh diri.
Penyelidikan dari otoritas terkait masih berlangsung untuk menemukan adanya keterkaitan kematian sang dokter dengan insiden di rumah sakit miliknya, Anoop Ortho care, beberapa hari sebelumnya.
Sepekan lalu, seorang anak berusia enam tahun, Adhya Lakshmi, dirawat di Anoop Ortho care untuk dioperasi.
Namun, bocah itu meninggal dunia di mana orang tuanya menuding rumah sakit telah melakukan malapraktik.
Setelah insiden tersebut, sang dokter dilaporkan mendapat perundungan dan pelecehan di media sosoal dan banyak platform lainnya. Orang-orang menuduhnya sebagai penyebab kematian sang anak.
“Kami telah menangani kasus kematian yang tidak wajar di rumah sakit. Anak itu dirawat di rumah sakit," kata polisi kepada media lokal.
"Kami tidak yakin apakah kedua insiden itu terkait. Alasan bunuh dirinya belum diketahui."
Menurut petugas polisi, rincian lebih lanjut terkait kematian sang dokter baru bisa diketahui setelah laporan postmortem.
Baca Juga: Dituding Dukun Ilmu Hitam, Dua Orang Dipenggal dan Dibakar Massa
"Kami tidak yakin apakah dokter mengalami depresi setelah kejadian tersebut. Dia ditemukan tewas di rumahnya."
Beberapa saat sebelum kematiannya, dokter Anoop Krishna dilaporkan menuliskan kata 'maaf' di dinding kamar mandi.
Rumah sakit 'Anoop Ortho Care' terkenal dengan operasi penggantian lutut. Rumah sakit juga memiliki departemen khusus untuk kondisi ortopedi pediatrik.
Krishna adalah pemegang gelar dalam Master of Science (MS), dan dia mengkhususkan diri dalam Artroskopi, Kedokteran Olahraga dan Artroplasti, menurut situs resmi mereka.
Selain Krishna, rumah sakit tersebut memiliki dua dokter lain; ahli ortopedi pediatrik dan ahli anestesi.
Anoop adalah seorang ahli bedah ortopedi di rumah sakit. Dia juga merupakan wajah yang dikenal di berbagai program televisi tentang masalah kesehatan di Kerala.
Berita Terkait
-
Heboh Pengakuan Kru TV Jadi Korban Pelecehan Seksual Artis Lelaki Indonesia
-
Tak Digaji Selama Pandemi Covid-19, Dosen Ini Alih Profesi Dagang Ganja
-
Meluncur di India, Inilah Suzuki Gixxer SF 250 Terbaru
-
Banderol Rp35 Juta, Ini Tampilan Suzuki Gixxer SF 250 Terbaru
-
Kisah Petugas Kremasi Jenazah Corona, Dijauhi dan Dilarang Bertemu Keluarga
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Bangunan Parkir 2 Lantai Runtuh di Koja, Polisi Turun Tangan Selidiki
-
TNI Bubarkan Aksi Bawa Bendera GAM di Aceh, Satu Orang Terciduk Bawa Pistol dan Rencong
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Pratikno: Januari 2026, Siswa Terdampak Bencana Sumatra Dipastikan Kembali Sekolah
-
Pemerintah Cabut Izin Jutaan Hektare Sawit dan Segel 5 Perusahaan Tambang
-
RI Tak Main-main! Bintang Porno Bonnie Blue Diadukan ke Inggris Usai Lecehkan Bendera Merah Putih
-
Pesan Mendagri ke Daerah Kaya: Jangan Simpan Anggaran, Bantu Korban Bencana
-
Prabowo: Pemerintah Tak Libur, Fokus Pulihkan Aceh dan Sumatra
-
Geger Video Bom di Bandara Batam, Kapolda Kepri: Hoaks! Pelaku Sedang Kami Kejar
-
Kejar Target Akhir Tahun, Seskab Teddy dan BP BUMN Percepat Pembangunan 15.000 Rumah Pascabencana