Suara.com - Video pembukaan peti jenazah beredar di sosial media. Warga menyaksikan jenazah tersebut masih mengenakan kaus di balik kain kafan yang melilit jenazah tersebut.
Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @rina.senja, Senin (5/10/2020), tampak warga berkerumun melihat isi peti mati jenazah yang akan dikubur oleh petugas pemulasaran sesuai protokol pemakaman pasien covid-19.
Mulanya para warga ingin melihat jenazah yang menurut versi warga jenazah tersebut meninggal karena penyakit jantung itu.
Namun, warga menarik paksa peti jenazah yang hendak dikebumikan itu.
Petugas pemulasaran tak mampu membendung warga yang jumlahnya lebih banyak dari mereka.
Saat warga membuka peti jenazah tersebut, mereka dan pihak keluarga terkejut. Pasalnya jenazah yang diketahui warga Blok Parid, Desa Gunungjati itu terlihat baju dan popok masih menempel di jenazah pria itu.
Pemandangan itu, membuat warga dan keluarga jenazah pria yang belum diketahui namanya itu murka dan langsung membawa pulang jenazah itu ke rumah duka untuk dimandikan dan dishalatkan.
"Bawa pulang lagi aja, masih kotor, masih kotor, masih ada baju dan pempresnya kita mandiin di rumah," ujar salah satu warga yang ada didalam video viral itu.
Simak video pembukaan peti jenazah itu DI SINI.
Baca Juga: Dinkes Telusuri Video Viral Warga Buka Paksa Peti Mati Pasien Covid-19
Sontak video itu membuat sejumlah warganet berspekulasi dan menuliskan kritik di kolom komentar.
"Perlu diajari cara mandiin jenazah sepertinya.." tulis @bae_**.
Akun facebook atas nama Risma Rima juga ikut komentar. "itu tetangga depan rumahku, almarhum sudah lama sakit paru-paru, bahkan sebelum musim Corona juga sudah sakit. Kemarin almarhum di rawat di RSD Gunungjati selama tiga hari, kemudian meninggal, disangka corona, jelas saja keluarganya enggak terima," tulisnya.
"Wahhh udah enggak beres nih... harus diusut kenapa jenazah diperlakukan seperti itu," tulis @rayna******.
Cara Mengafani Jenazah Covid menurut Fatwa MUI
Cara menangani jenazah covid-19 dari memandikan, mengafani hingga memakamkan pernah dijelaskan dalam artikel Mengurus Jenazah Pasien Covid-19 menurut Fatwa MUI.
Berita Terkait
-
Dinkes Telusuri Video Viral Warga Buka Paksa Peti Mati Pasien Covid-19
-
Warga Nekad Buka Peti Mati Pasien Covid-19, Isinya Mengejutkan
-
Mesir Singkap Satu dari 59 Temuan Sarkofagus Berusia 2.500 Tahun
-
Kisah Petugas Kremasi Jenazah Corona, Dijauhi dan Dilarang Bertemu Keluarga
-
Sepekan Lewat, Polisi Belum Tangkap Penyerang Tenaga Kesehatan di Tegal
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Surati Adhi Karya, Pramono Minta Tiang Monorel Mangkrak Dibongkar Dalam Sebulan
-
Lingkaran Korupsi SYL: Giliran Putri Kandung Indira Chunda Thita Diperiksa KPK Soal Pencucian Uang
-
KontraS Ancam Gugat Pemerintah Jika Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional
-
Usai dari Cilegon, Prabowo Ratas di Istana Bahas 18 Proyek Hilirisasi Senilai Rp600 Triliun
-
Geger Ekspor Ilegal CPO: 87 Kontainer Disita, Negara Terancam Rugi Ratusan Miliar
-
Lolos Hukuman MKD, Uya Kuya dan Adies Kadir Baru Bisa Aktif Lagi di DPR Tergantung Ini!
-
Viral! Pasangan Pembuangan Bayi di Ciamis Dinikahkan di Kantor Polisi: Biar Bisa Rawat Anak Bersama?
-
Ditugasi Prabowo Berkantor di Papua, Gibran Tak Merasa Diasingkan: Itu Tidak Benar!
-
Sumpah SF Hariyanto: Saya Bukan Pelapor Kasus Gubernur Riau, Kami Sedang Ngopi Saat KPK Datang
-
DPR Batasi Delegasi Buruh, Komisi IX Absen: Ada Apa di Balik Audiensi Kenaika